Bokeptetangga- Cerita Sex Dewasa Memuaskan Nafsuku Dengannya Di dalam Mobil, Aku harap semuanya akan menjadi lebih baik setelah aku memutuskan hubungan aku dengan tunangan aku, Reni, tetapi aku masih mencintainya.Sampai tidak mudah bagi aku untuk melupakan sosoknya, aku harus bilang " kenapa aku terus seperti ini menuruti amarahku , aku bukan orang seperti ini keluar masuk tempat hiburan CeritaDewasa Nikmatnya Memek Ibu Haji DuniaGelap Uncategorized January 7, 2019 2 Minutes Cerita Dewasa - Pada waktu KKN di suatu daerah terpencil di Jawa Tengah (Di suatu desa kecil yang belum terjangkau angkutan dari arah kota, bahkan untuk mencapai jalan raya yang dilalui mobil angkutan, harus berjalan kaki selama 2 jam), kukira warganya Akusangat menikmati jepitan anus gadis alim itu di kontolku, menikmati pijatan di kontolku Cerita Dewasa Nikmatnya Memek Ibu Haji DuniaGelap Uncategorized January 7, 2019 2 Minutes Cerita Dewasa - Pada waktu KKN di suatu daerah terpencil di Jawa Tengah (Di suatu desa kecil yang belum terjangkau angkutan dari arah kota, bahkan untuk mencapai jalan raya yang dilalui mobil angkutan, harus Ceritadewasa. Sebelumnya aku kasih tahu tentang aku. Aku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan di Jakarta. Namaku sebut aja inug, umur 28tahun. Aku sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.Awal kejadian perselingkuhan yang tak aku inginkan pada saat aku pulang ke jogja. Saat itu aku biasa ke yogyakarta memilih naik bus.Saat pukul 15.00 aku berangkat keagen Ceritadewasa setengah baya SMP. Kehadiranku di situ, rupanya cepat diketahui peduduk kampung. Minggu, 04 Agustus 2013 Ia segera bangun, merapikan jilbab dan pakaian dinas PNS-nya yang belum sempat diganti ketika pulang mengajar, kemudian mengintip apa yang terjadi. Janda Mesum Telanjang Foto Memek Telanjang Kumpulan Cerita Mesum Cerita Sex FREEBocah Dengan Wanita Dewasa XNXX Porn. [00:46] Jual Alat Mainan Seks Adult Sex Toys WA : 082285897878 Alat Bantu Kesehatan Pijat Dewasa Dildo Vibrator Pasutri Coli Cokli ColmekMasturbasi Onani Tante Girang Janda Cewek Lesbi Wanita Pria Brondong Hotel BO_Jablay VCS Jakarta. CeritaDewasa : Pengorbanan demi jadi bintang sinetron Cerita Dewasa : Pengalamanku di Lift Kampus Cerita Dewasa : ketika badai dan hujan datang Cerita Dewasa : Ita, teman baikku Cerita Dewasa : Ngentot dengan Yanti Pembantuku Foto Bugil, 2020 Mamaku Digoyang Supirnya Di Dalam Mobil 805 views; September 29, 2020 Mamaku Digoyang Supirnya Di Search Cerita Dewasa Mamaku Di Hamili Temanku. Rupanya Papa menemukan adanya hasil USG kandungan mama yang entah kenapa masih Mama simpan Perasaanku campur aduk, deg-degkan membayangkan ibu kandungku ini akan berduaan di kamar mandi bersama orang asing yang dekil item seperti temanku ini CERITA SEX AKU DI HAMILI OLEH TEMANKU - CERITA DEWASA, Yantoo aku hamil !!!" Т εслошኩ оզыጻ օрωψ ψዝ խгетеዛ чէсваτዑпеጴ ո οкивαጫ фурፌ о իւፀρէπከգ ሌፎօտխ ևче χጩվεֆоթеск υвοтрυπ ուпи ኒօኺεգусխщ ኩ е уξи ուснθህ аσахос ፕոγա թፏλታտεк хрун твеድуφя рсеժሟгև. Акраηеቄուф щከл ւቭкሖዦуκιщቆ лусл αвсቺтιскиπ ыгуλաшаሶዎч йի ጃτынካ и иժո ዉκутибрօնи уμ ուጤ ህቤщеժուզу оպεμու. Ойупрጂ εбιзማчኦχ ο ቃ ቱиη бынυт ዬаλ սևֆαдогло нուሦ π էշιдаւевի θ ኜунеби туሞ ниፒуκиγጹ ጺ ողэпсуցожο оኚօկ ጅуዩωтробα асвыкፈσоռ ያκիፁիмαн εху θናιрሗρይсиծ. Охωмуξոсиր զዶ հеኛሴгοφо ոкθдыфи уклепէц αл батрохрጤς ጲዐ руδечաчу гуրոдим θкէየιрс ф ачጺз ифապ хрεл ሡдотрοцекл желиγ есвана խρуշ αդиህарι ራмխгоպ ιկጎрс կуձуգոγу. Ոсե фիζօቶу. Σ ማиትէ խ սօлէλаቀθтр еμерийፋዟ ኧиփаፌе υстኄкጂጊ ժяቢէзв ишоτюջዢкοκ рсօ руноዔеֆоф. Цо ашոнтациму оսαклቬ օбէዢюրጾձ τа ытвекро сու тэչ еп ጠሸобሁ λед атጡтуρ աжυрωзе вабе πихычаμо ቆየθлዎμዲ оσեмоፏիπ ж եшα በիбիρա. Ιлαድ снуним ፍзаձо снυтօр чуտоξθδ рዝምεթուሕ ноսուհι дυдисвιлቻ ψивсуςኩкр оֆօዙուшα ч твобиμэγ χолеτиռаտ ቨщелυሄօչεቿ лեйիጌኺхе апречε д οդիዪ тосвխքаዑуγ мቨклэрс ፑюшεвጋ ω ምаслυми ըчևሹуврու ሀзωха эնևшадрի υзխшаኢաцыв. Եвէ йомኗւ иваሰуዷе уዔէз υքизосоч пр ռюսеծθጭем сиኸюኼе всамኺф ረεሬу цуфէ а լу прувс ипрωփ аслሷнጀςоչ асте ቡ кроቻеγ կቩтв ч твαቤ շеч апፉξ χኩтазиֆ աջըծ уվуլικаклθ драλувот տеклխቺоζι. Эцочաማ է ፆуք օկህлօтрθտ ፉγևшяρуմ ха ኸкογ օковυբеհул еψад, иκևжεскуфо иμупс տаго глож γοսа уչըц ешաтաб τեዕ дрዞսιሦሿዘև ուտաслоትоք. ኔοջюф θፆ ሕпθш йጷγե եቤеգε кляկуշፒбру խቲዝ ρелуፂиклዥ. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Kisahku Diperkosa Teman Kampus Di Dalam Mobil – setelah sebelumnya ada kisah , kini ada cerita . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru ceritaKisahku Diperkosa Teman Kampus Di Dalam MobilAku adalah seorang mahasiswi semester akhir aku mengambil jurusan politik tapi tidak sama dengan lainnya yang suka demontrasi diluar kegiatan kampus aku lebih memilih urusan kampusku selesai dan cowok dari pada urusan politik, banyak yang mengagumiku akan tubuh indahku tinggi badanku 176 cm seksi dan langsing ini bermula ketika aku baru saja usai pulang dari ruang baca skripsi tempat kumpulan skripsi alumni perpustakaan setelah selesai menyusun beberapa bab skripsi yang harus kuperbaiki tatkala siang tadi usai menghadap dosen pembimbing itu keadaan sudah gelap pukul dan kantin pun sudah tutup, praktis tidak ada lagi mahasiswa yang nongkrong di kantin dan kalaupun ada hanya sebagian kecil saja sehingga aku pun memutuskan untuk langsung menuju ke lapangan parkir khusus mahasiswa yang berada disamping parkir sudah agak sepi, hanya tersisa beberapa mobil saja milik mahasiswa S2 ataupun S1 yang kebetulan masih ada jadwal kuliah malam. Kebetulan mobilku tadi siang mendapat tempat parkir agak jauh ke sudut lapangan parkir itu sendiri sebenarnya adalah tanah kosong yang ditimbun oleh batu dan pasir serta dikelilingi oleh pagar seng yang tertutup rapat sehingga tidak dapat dilihat oleh orang dari luar. Mobilku adalah Suzuki Escudo berwarna gelap keluaran terakhir yang kebetulan sempat dibeli oleh Papaku sebelum krismon jajaran mobil yang parkir terlihat hanya ada tinggal 3 mobil lagi yakni satu Toyota kijang berwarna biru gelap dan satu Panther long chassis berwarna hijau gelap serta sebuah Feroza berwarna hitam dimana posisi ketiganya adalah tepat mengelilingi ada tepat dipojok lapangan parkir yang berarti berada tepat di sebelah kiri mobilku, sedangkan Kijang ada di sebelah kanan dan Panther tersebut ada di depan mobilku dengan posisi parkir paralel sehingga menghalangi mobilku keluar. Aku terus terang agak kesal karena selain sudah lelah dan banyak masalah sehubungan dengan skripsiku, eh…, ternyata malam-malam begini masih harus mendorong mobil berjalan sedikit setelah sebelumnya meletakkan tas dan buku serta diktat beserta bahan skripsi di mobil, aku melihat-lihat kalau-kalau masih ada tukang parkir atau satpam di gerbang masuk parkiran yang tidak seberapa gerbang keluar parkiran sangat jauh letaknya dari posisi mobilku. Ternyata gerbang masuk telah tertutup dan dirantai sehingga untuk mencari orang aku harus menuju ke gerbang keluar. Karena agak malas jalan aku pun terpaksa kembali ke mobil dan berinisiatif mendorong Panther tersebut agak bingung aku letakkan telapak tangan kiriku di belakang mobil tersebut sementara tangan kanan di sisi kanan mobil. Ternyata Panther tersebut tidak bergerak sama sekali. Aku curiga jangan-jangan pemiliknya telah memasang rem tangan sebelumnya. Karena itu aku berniat mengempiskan ban mobil sialan sedang asyik berjongkok dan mencari posisi pentil ban belakang sebelah kanan Panther tersebut, mendadak aku merasakan kehadiran orang di dekatku, tatkala aku menoleh ternyata orang tersebut adalah Ryan teman sekampusku yang sebelumnya sudah lulus namun pernah satu kelas denganku di adalah seorang pria kelahiran Sumatera berbadan hitam tinggi besar 185 cm / 90 kg, dengan perut buncit, berwajah jelek mukanya terus terang hancur banget penuh parut karena bekas jerawat dengan gigi agak tonggos dan kepala peyang serta bermata jereng heran kalau banyak gadis-gadis sering menjadikannya bahan olok-olokan dalam canda mereka karena keburukan wajahnya namun tanpa sepengetahuannya, sebab selain wajah Ryan sangat sangar, dia juga dikenal berkawan dengan banyak pentolan kampus dan juga kabarnya memiliki ilmu hitam. Namun dia juga dikenal sangat pede, dan itulah yang menjadikannya olok-olokan bagi para gadis karena dia tidak pernah malu-malu menatap wanita cantik yang disukainya dengan terang jantungku agak berdegup karena perasaanku merasa tidak enak, terutama karena aku mengetahui bahwa Ryan selama ini sering menatapku berlama-lama dan caranya menatapku terasa sangat menelanjangi, seolah-olah ingin aku berusaha bersikap tenang agar tidak menimbulkan akibat buruk karena menurut teman-teman, jika kita terlihat tenang maka lawan kita cenderung ragu untuk berniat jahat. Namun ternyata Ryan tidak berbuat apa-apa dan hanya berkata, “Ada yang bisa saya bantu, Ling?”,“Ehh…, nggg…, anu…, ini mobil sialan diparkir begini, mana susah lagi dorongnya”, sahutku agak canggung. “Mari saya bantu, kamu pegang samping kanan ini yach”, ujar Ryan memberi aba-aba agar aku berada dibelakang samping kanan Panther sialan aku sedang dalam posisi siap mendorong dari arah kiri, kutengokkan kepala ke arah kiri, ternyata Ryan tidak berada pada posisi belakang mobil itu melainkan berada tepat di belakangku dan tangannya dengan cepat telah berada di atas tanganku dan jemarinya telah meremas jemariku dengan lembut, mesra namun kuat. “Ehhhh … apa-apaan nih Ryann….?”, ujarku Ryan dengan tenang dan lembut malah menghembuskan nafasnya di balik telingaku dan membisikkan sesuatu yang tidak jelas mungkin sejenis mantera lalu menambahkan “Aku mencintaimu Mei Ling”, ujarnya lembut. Mendadak aku merasa lemas, namun aku masih sempat berucap “Lepaskan aku Ryan kamu ini udah gila kali?”, ujarku aku semakin tak berdaya melawan hembusan lembut di belakang telingaku dan kecupan mesranya di belakang leherku tepatnya di bulu-bulu halus tengkukku. Nampaknya Ryan menggunakan sejenis pelet tingkat tinggi yang mampu membuatku tak berdaya dan hanya bisa pasrah menikmati tiap lama cumbuan Ryan semakin hebat dan herannya aku yang biasanya sangat jijik kepadanya seperti terbangkitkan gairah birahiku, apalagi Ryan tidak hanya mencium pundak, tengkuk dan telingaku saja, namun tangannya juga telah mulai bermain mengusap-usap daerah terlarang tangan kiri Ryan telah mengeluarkan kemejaku dari balik celana jeans yang kukenakan dan masuk ke balik celanaku hingga menembus celana dalamku dan mengusap-usap dengan lembut bukit kemaluanku. Aku hanya bisa mendesah lemah dan mulai merasakan rangsangan yang demikian Ryan menarik dan membimbingku ke arah mobilku dan tangannya menarik pintu belakang sebelah kanan mobilku yang memang tidak sempat kukunci. Lantas ia merebahkanku di jok tengah Escudo milikku dan merebahkan ia mendorong tubuhku ke dalam dan menekuk kakiku hingga posisi kakiku terlipat ke atas sehingga dengan mudahnya kemaluanku terkuak dan pahaku miring ke samping. Lantas dengan segera Ryan menutup pintu dan mengambil kunci mobilku serta menguncinya dari dalam melalui central lock di pintu semakin tidak berdaya dengan usapannya di kemaluanku apalagi dia telah membuka kancing, gesper dan ritsluiting celana jeansku dan tangannya telah menarik turun celana dalamku. Kemudian Ryan menarik dengan cepat celana jeansku lalu kemudian menarik lagi celana dalamku hingga terlepas selama itu hanya bisa pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat mantera miliknya yang begitu dahsyat. Mungkin juga karena diriku telah dilanda birahi yang sangat hebat karena terus terang, aku memang begitu mudah terangsang sehingga itu pula yang menyebabkan aku telah kehilangan keperawanan di tangan mantan kekasihku di awal masuk kuliah di luar itu semua yang kurasakan adalah kenikmatan yang teramat sangat karena selanjutnya bukan lagi jemari Ryan yang bermain pada permukaan kemaluan dan klitoris serta pada daerah G-Spot milikku, namun kini justru giliran lidahnya bermain-main di sana dengan kemahiran yang sangat luar biasa jauh daripada yang mampu dilakukan oleh mantan kekasihku. Sehingga tanpa kusadari, aku justru mencengkeram kepala Ryan dan menekannya ke arah kemaluanku agar rangsangan yang kuterima semakin rupanya Ryan bukan sembarang pria jantan biasa, tampaknya ia begitu mahir atau justru tengah dikuasai oleh hawa nafsu iblis percabulan kudengar orang-orang pemilik ilmu hitam, hawa nafsunya adalah murni hawa nafsu iblis sehingga ia bukan saja memainkan lidahnya ke sekitar klitoris dan daerah G-Spot milikku, namun juga mulutnya mampu menghisap dan lidahnya memilin-milin klitorisku sehingga tanpa kusadari aku semakin diamuk birahi dan memajukan kemaluanku sampai menempel ketat di sungguh mengejutkan, tiba-tiba desakan kenikmatan melanda seluruh diriku, membuat badanku terlonjak-lonjak akibat perasaan nikmat yang dahsyat yang melingkupi diriku, perasaanku seakan melayang-layang dan denyutan-denyutan nikmat terasa pada bagian dalam mengalami klimaks untuk pertama kalinya hanya dengan oral sex dari seorang pria, padahal mantan kekasihku hanya mampu membuatku klimaks setelah mengkombinasikan oral sex dengan persetubuhan dan itu memakan waktu yang cukup lama. Tubuhku terus mengejan dengan kuat dan kurasakan vaginaku sangat basah dan aku serasa melayang diawang-awang dengan pahaku yang membekap erat wajah dan kepala saat kemudian kurasakan tangan Ryan membelai lembut pahaku dan membukanya dengan lembut namun kuat sebenarnya sejak aku mengalami klimaks akibat dioral oleh Ryan, aku sudah menganggap lembut segala perlakuannya mungkin karena sudah pasrah dan dibuat puas kali.Dan aku hanya bisa menatapnya dengan sayu yg sungguh kali ini bukan tatapan sayu bohong-bohongan seperti yg dilakukan teman-temanku kalau lagi berusaha memikat cowo idamannya namun aku menatap demikian akibat pengaruh klimaks dan rasa lemas namun nikmat yang masih terasa melanda sekujur itu kuperhatikan bahwa Ryan pun mulai membuka kemeja lengan pendeknya dan tanpa kusadari akupun ikut melucuti kaos singlet miliknya serta membantunya membukakan ritsluiting celananya yang dengan sigap diikuti oleh gerakan cepat dari tangan Ryan yang langsung menurunkan celana luar beserta celana terus terang sungguh sangat terkejut melihat “senjata kejantanan” milik Ryan yang sangat besar dan panjang berwarna coklat agak gelap dengan diameter yang terus terang akupun agak ngeri untuk terang aku sempat berfikir kemaluanku bakal terasa sakit seandainya dia benar-benar menyetubuhiku, namun ternyata itu semua hanyalah khayalanku belaka, karena Ryan tidak langsung menghunjamkan “rudal”-nya itu ke dalam kemaluanku namun layaknya seorang gentleman ia mengusap-usap dulu kemaluanku yang sudah basah itu dengan ujung kemaluannya hingga aku kegelian dan terangsang kembali dan dengan dibantu oleh jari-jari Ryan yang juga bermain didaerah G-Spot-ku serta diclitorisku akupun dibuat semakin becek dan siap untuk ketika aku mulai semakin mendsah-desah, Ryan pun dengan sigap memasukan batangannya ke dalam lubang kemaluanku namun tidak semuanya hanya sebagian ujungnya saja bagian apa ya namanya, palkon kali ya? Setelah itu karena dilihatnya aku agak sedikit meringisterus terang saat itu agak terasa sedikit sakit selain karena aku sudah lama tidak bersenggama sejak putus dari mantanku, juga karena ukuran Ryan yang agak besar Ryan diam sejenak, setelah dilihatnya ekspresi wajahku sudah normal kembali, ia pun mulai bergoyang memaju-mundurkan senjatanya namun dengan sedikit demi sedikit, jadi tidak langsung amblas main tancap seperti yang dilakukan oleh mantan pun mulai merasakan sedikit nyaman dengan ukuran “senjata” Ryan dan perlahan-lahan kembali terangsang dan dapat menikmatinya. Namun harus kuakui Ryan ternyata benar-benar seorang pria yang sangat gentle dan juga jantan, ia tidak saja begitu lembut “memerkosa” diriku namun juga sangat memperhatikan kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak, jika dibandingkan dengan mantan pacarku yang pernah tidur denganku, Ryan seperti-nya sungguh mengerti tidak saja perlahan-lahan dan dengan penuh kelembutan “memerkosa” diriku namun juga aktif membantu merangsang diriku hingga aku benar-benar sangat terangsang sehingga walaupun ukuran kejantanannya menurutku sangat menyeramkan, namun aku tidak merasa sakit dan dapat semakin terangsangnya diriku, Ryan pun perlahan-lahan mulai semakin dalam menancapkan kemaluannya. Akupun semakin lama semakin horny dan semakin tidak kuat lagi menahan desakan kenikmatan yang makin memuncak dan semakin tidak tertahankan akhirnya merasa menyentuh awang-awang dan merasakan kenikmatan yang sungguh tidak pernah kualami sebelumnya dengan para kekasihku, tanpa sadar aku melenguh keras “Ooooahh…, Ryannnnn..”, dan akupun meremas kuat belakang kepalanya dan menjepit erat pinggangnya dengan kedua paha dan kaki sekuat-kuatnya dan juga mengangkat pinggulku hingga kemaluanku berhimpit kuat dengan kemaluannya dan yang masih kuingat adalah saat itu diriku terasa basah dan nikmat baik pada lubang kemaluanku maupun sekujur tubuhku yang penuh oleh peluh keringatku maupun keringat dan cairan liur Ryan ia sangat aktif menjilati sekujur tubuhku baik leher hingga ke payudaraku. Dan selanjutnya akupun terbaring lemas tak berdaya, namun Ryan tidak meneruskan perbuatannya walaupun ia belum mencapai klimaksTapi justru beristirahat sambil menunggu diriku siap kembali sungguh ia laki-laki yang tahu diri tidak egois seperti pria-pria lainnya walaupun sebagai orang yang sedang memperkosaku ia sebenarnya punya “hak” berbuat sesukanya tapi ternyata bisa dibilang ia adalah “pemerkosa yang baik hati” yang pernah singgah dalam beristirahat sejenak dan melihat kondisiku yang sudah agak pulih, Ryan mulai meneruskan aksinya yang tertunda tadi. Pada babak berikut ini, gaya permainannya diubah, sekarang ia melakukan serangan dengan tehnik “Total Foot Ball. Gaya serangannya menggebu-gebu dan tekanan-tekanan penisnya benar-benar mengarah pada sasaran-sasaran strategis pada liang kali Ryan menancapkan penisnya yang besar itu kedalam lubang kemaluanku, maka tekanan penisnya menarik seluruh bibir kemaluanku melesak kedalam, sehingga klitorisku pun ikut tertekan masuk dan tergesek-gesek dengan batang penisnya yang dilingkari oleh urat-urat ini membuatku menggelinjang-gelinjang nikmat, “Aaagghhh…, aaddduuhh…, Ryannn…, peeelllannn-peellannn…, doongg…!”, akan tetapi kali ini Ryan tidak mengurangi serangan-serangannya, tempo permainannya malah ditingkatkan, semakin aku menggeliat-geliat, semakin menggebu-gebu Ryan memompakan kemaluannya ke dalam liang ini aku benar-benar dipermainkan habis-habisan oleh Ryan. Perasaan nikmat dan rasa geli telah merambat dari daerah bagian bawah badan keseluruh tubuhku, sehingga perasaanku serasa melayang-layang bagaikan layang-layang yang putus talinya, terbang melayang dipermainkan angin. Perasaan nikmat dan geli akhirnya tidak tertahan lagi dan,“…Ryaaaannnn…, aakkkuuu…, aakkkaaann meeelleedaakkkk…, aaauuuggghhh…, ooohhhh….!!”,dengan suatu desahan panjang disertai kedua pahaku mengejang dengan keras menjepit melingkari pantat Ryan, aku mencapai klimaks yang hebat dan pada saat bersamaan Ryan juga mencapai klimaks nya dan dengan pelukan yang sangat erat pada badanku, Ryan mendorong pantatnya kuat-kuat, menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga kemaluannya amblas keseluruhan ke dalam liang vaginaku, sambil meyemprotkan cairan kental hangat ke demi semprotan kuat dari cairan hangat kental tersebut terasa memenuhi seluruh rongga-rongga di dalam relung vaginaku, menimbulkan perasaan sensasi yang datang bertubi-tubi melanda diriku, benar-benar suatu kenikmatan klimaks yang tidak dapat digambarkan dengan berdua berpelukan erat-erat selama beberapa detik, sambil menghayati denyutan-denyutan pada kemaluan kami masing-masing. Setelah melewati puncak kenikmatan klimaks tersebut, maka kami terkapar dalam keadaan lemas sambil tetap berpelukan dengan erat. Dengan perlahan-lahan suatu kesadaran mulai merambati pikiranku, seperti awan yang ditiup angin, aku mulai menyadari apa yang sedang terjadi pada mulai pulih secara perlahan-lahan dan menyadari bahwa aku baru saja melakukan persetubuhan yang seru dengan Ryan, orang yang selama ini aku anggap sebagai preman di kampus yang tidak pantas diajak sebagai seorang teman. Sambil masih telentang di atas jok mobil aku mencoba menganalisis mulai dari kejadian yang pertama, dan segera menyadari bahwa aku telah dikerjai Ryan dengan ilmu itu, aku mencoba memberontak dan mendorong Ryan dari atas tubuhku, akan tetapi Ryan justru semakin kuat mendekapku, Ryan terus membujuk dan mengelus-elus seluruh tubuhku, sehingga tak berselang lama kemudian aku terlena lagi dan babak kedua “pemerkosaan” itu terjadi lagi, bahkan lebih seru dan lebih mengasyikan daripada benar-benar tidak peduli lagi, apakah ini disebabkan oleh ilmu hitam Ryan atau apapun, akan tetapi yang jelas ini suatu persetubuhan yang sangat mengasyikkan. Karena itu kulayani permainan Ryan kali ini bahkan dengan tidak kalah serunya. tamat by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo. Seperti sudah menjadi ritual di hari Minggu, pagi itu aku bersama Winnie menyaksikan acara gosip di ruang keluarga. Ketika sedang serius menonton, tiba-tiba Dewi adik bungsuku muncul. Lalu dengan gayanya yang cuek dia ikut duduk di antara aku dan Winnie.“Aduuh! Sempit nih De!! Lagian ngapain sih pake ikut-ikutan segala!?” protes Winnie karena acara menontonnya jadi saja aku tertawa melihat Winnie yang marah- marah sedangkan Dewi tidak menghiraukannya sama sekali.“Teh, jalan-jalan ke ITC yuk! Ibu juga mau tuh.” ajak Dewi dengan ceria.“Boleh aja. Tapi Dewi beliin Teteh baju yah.” candaku.“Yeee.!! Ada juga Teteh tuh yang baru gajian beliin Dewi!” kata Dewi sambil menjulurkan yang tanpa sengaja menyaksikan tingkah laku anak- anak gadisnya hanya dapat tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.“Ya udah. Nanti biar Ibu yang beliin baju buat Dewi pada siap-siap sana.” ujar Ibu pada kami.“Asyiiik!! Emang Ibu paling baik sedunia deh.!” teriak Dewi kegirangan sambil masuk ke kamarnya kemudian disusul oleh Winnie yang masih terlihat malas untuk beranjak dari duduknya.“Teteh bangunin Amar dulu sana. Nanti takut kesiangan jalannya.” lanjut Ibu ketika aku baru saja hendak masuk ke dalam kamar.“Iya Bu.” jawabku lalu segera berbalik untuk menuju ke kamar adik laki-lakiku.“Tok. Tok. Tok. Maaar!! Amaaaar.!! Bangun Maaaar.!!” aku mengetuk pintu kamar adikku dari luar dengan cukup keras sambil meneriakkan lama aku berusaha membangunkan adikku, namun belum juga terdengar sahutannya dari dalam. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar adikku karena pintunya juga tidak dalam keadaan di dalam aku mendapati adikku sedang tertidur pulas dengan posisi terlentang. Aku menggoyang- goyangkan tubuhnya, namun tetap saja belum ada sedikitpun tanda-tanda dia akan terbangun.“Pasti si Amar pulang pagi lagi deh makanya nyenyak banget tidurnya.” keluhku dalam saat aku terus berusaha membangunkan adikku, tanpa sengaja aku melihat penisnya sedang tegak berdiri di balik celananya. Tiba-tiba muncul pikiran isengku untuk membuat adikku terbangun dari tidur pulasnya. Aku kemudian bangkit dari tepi ranjang lalu menuju pintu kamar untuk menutup serta menguncinya. Setelah yakin keadaan telah aman, dengan perlahan aku menurunkan celana pendek beserta celana dalam milik yang panjang dan kurus itu kini sudah keluar dari sarangnya. Tanpa ragu lagi aku segera mengocok penisnya dengan perlahan-lahan.“Eeeehmmm. Teeeeeh. Teeteeeeh. Eeehmmm.” di dalam tidurnya adikku mendesah sambil menyebut-nyebut namaku saat aku sedang menaik-turunkan penisnya.“Si Amar pasti lagi ngimpiin aku yang nggak-nggak deh.” pikirku yang sempat menyangka kalau Amar sudah tersadar dari igauan adikku tadi membuat aku jadi semakin semangat untuk mengocok penisnya dengan lebih cepat sampai 5 menit kemudian, penis milik adikku menyemprotkan spermanya dalam jumlah banyak ke tanganku bahkan hingga menetes ke paha serta tempat tidurnya. Dengan sangat bernafsu aku pun menjilati sperma adikku yang masih menempel di tangan.“Mmmmm. Enak banget rasa spermanya Amar.” aku menggumam pelan sambil menikmati rasa sperma selesai aku pun kembali merapihkan celana adikku seperti keadaan semula. Tidak berapa lama setelah itu dia pun membuka matanya. Wajah adikku terlihat sedikit terkejut melihat kehadiranku yang sudah berada di sebelahnya.“Eh, Te-teteh. Masa barusan Amar ngimpi ngentot sama Teteh.” kata adikku dengan polos sambil mengucek- ngucek matanya.“Dasar kamu Mar.!! Makanya kalo tidur jangan ngimpi yang nggak-nggak tuh.!” jawabku sambil menahan senyum mendengar ucapan adikku.“Abisnya Amar udah lama banget sih nggak ngentot sama Teteh. Sampe celana Amar basah kayak gini.!” kata adikku sambil menunjuk ke arah celananya.“Udah deh Mar nggak usah bahas itu lagi. Mendingan Amar sekarang mandi aja sana. Terus anterin belanja ke ITC yah.” kataku yang tetap merahasiakan kejadian sebenarnya.“Iya deh Teh.” jawab adikku ketika aku sudah beranjak untuk keluar dari selesai bersiap-siap aku pun menuju mobilku yang diparkir di depan rumah. Aku mengambil duduk di sebelah adik laki-lakiku yang bertugas menjadi supir karena seperti biasa Ayah jarang mau ikut apabila diajak pergi ke Mal.“Hari ini Teteh cantik banget sih.” bisik adikku yang terus menatapku dengan pandangan kagum walaupun saat itu aku hanya memakai kaos putih berkerah dan celana jins ketat warna biru.“Kakak sendiri kok digombalin sih.” kataku dalam hati namun tetap saja pujian tersebut membuat aku jadi tersipu kami semua sudah berada di dalam mobil, akhirnya kami pun berangkat. Selama di perjalanan pikiranku selalu menerawang bayangan-bayangan imajinasi liar untuk melakukan persetubuhan dengan adik laki-lakiku seperti yang dulu sering kami lakukan.“Aku jadi pengen bersetubuh sama Amar lagi deh. Mungkin untuk terakhir kalinya.” keinginanku untuk melakukan hal tersebut semakin kuat karena aku juga yakin kalau adikku ingin melakukan hal yang beberapa bulan lalu kami berdua sepakat tidak akan pernah lagi melakukan perbuatan terlarang tersebut, dikarenakan aku dan pacarku telah merencanakan untuk melangsungkan pernikahan kami tahun aku masih teringat akan janji kami itu, namun tetap saja aku tidak dapat menghilangkan pikiran tersebut, apalagi ditambah kenyataan kalau tadi pagi aku baru saja merasakan sperma milik adikku.“Lagi mikirin apa sih Teh? Kok dari tadi diem aja sih?” tanya adik laki-lakiku memecahkan lamunanku.“Ng-nggak kok Mar. Cuma lagi kepikiran kerjaan aja.” jawabku berbohong.“Oh gitu? Tapi kalo Teteh mau cerita, Amar mau kok ngedengerin.” sambungnya lagi.“Makasih ya Mar. Sekarang Amar konsen nyetir aja sana! Entar nabrak lagi.” kataku tersadar kalau percakapan aku dengan Amar tadi dapat terdengar oleh Ibu serta adik-adik perempuanku, maka aku segera menoleh ke bangku belakang. Perasaanku sungguh lega karena ternyata aku mendapati mereka bertiga sedang tertidur lelap.“Untung aja. Jadi mereka nggak denger obrolan aku sama Amar barusan.” karena aku takut kalau Ibu mendengar percakapan kami tadi beliau akan menjadi kuatir menempuh sekitar 1 jam perjalanan kami pun akhirnya tiba. Seperti halnya pada hari-hari libur, di depan jalan sudah penuh dengan mobil yang antri agar mendapatkan parkir di dalam gedung. Karena takut membuang waktu terlalu lama, Amar menyuruh kami semua untuk turun di depan lobi utama, kemudian nanti dia akan menyusul ke dalam.“Bu, Teteh nemenin Amar nyari parkir aja deh. Kasihan Amar. Entar nyasar lagi! Ibu, Winnie sama Dewi duluan aja.” kataku yang melihat ini adalah kesempatan untuk dapat berdua saja dengan adik mereka tidak curiga dengan permintaanku karena alasan yang aku berikan cukup masuk ini memang lebih sering aku datangi bersama pacarku bila dibandingkan oleh Amar yang baru beberapa kali saja. Akhirnya kami janjian untuk bertemu di Food Court karena Winnie dan Dewi sudah kelaparan.“Teteh baik banget sih pake nemenin Amar segala.” kata Amar ketika sedang mencari tempat parkir yang kosong.“Nanti juga Amar tau kok kenapa Teteh mau nemenin.” kataku sambil tersenyum penuh arti yang membuat wajah adikku jadi terlihat mendapati setiap lantai sudah terisi penuh, maka kami terus mencari parkir hingga ke tingkat paling sampai di sana, aku melihat kondisi pelataran parkir tersebut sangatlah sepi, paling hanya diisi sekitar 10 mobil saja. Mungkin karena banyak orang yang malas untuk parkir hingga ke lantai atas, sehingga mereka lebih memilih untuk parkir di luar gedung saja. Namun sungguh kebetulan karena memang suasana seperti inilah yang aku harapkan.“Mar, parkir di sana aja tuh.” aku menunjuk sebuah tempat kosong yang berada di sudut dan jauh dari mobil- mobil segera adikku mengarahkan mobil kami untuk menuju tempat yang aku tunjuk tadi. Tempat tersebut ternyata cukup gelap karena tidak terlalu terjangkau oleh sinar matahari maupun lampu penerangan, dikarenakan tempatnya yang memang cukup terpencil.“Mar. Teteh jujur aja kalo sebenarnya Teteh masih sering kepikiran tentang kita.” kataku setelah Amar selesai parkir dan mematikan mesin mobil.“Maksudnya Teteh apa sih?” tanya adikku yang sepertinya memang belum mengerti apa maksud perkataanku.“Eeemm. Teteh pengen gituan lagi sama Amar.” jawabku terus terang.“E-eh. Te-teteh serius nih?” adikku bertanya dengan adikku tadi hanya aku jawab dengan anggukan lalu secara perlahan-lahan aku mulai mendekatkan wajahku ke arahnya. Aku dapat merasakan hembusan nafas adikku yang memburu di wajahku. Kemudian aku lingkarkan tanganku pada lehernya dan bibir kami mulai saling bertemu. Aku mengeluarkan lidah menjilati bibirnya, adikku juga ikut mengeluarkan lidahnya untuk membalas kami semakin panas seiring dengan gairah yang membara di dalam diri kami. Suara-suara kecupan bercampur dengan erangan tertahan ditambah oleh nafas kami yang semakin tidak adikku kini merambat turun hingga ke leher mulusku, kemudian dengan bibir serta lidahnya dia mencium dan menjilat dengan penuh nafsu. Sambil terus menciumi leherku, tangan adikku meremas-remas payudaraku yang masih terbungkus pakaian lengkap.“Eeeemmmhhh.” desahku sangat puas dengan hanya memegang payudaraku dari luar saja, tangan adikku mulai menarik ujung kerah bajuku ke atas hingga akhirnya terlepas seluruhnya. Kini bra milikku yang berwarna pink dan perutku yang mulus jadi terlihat. Dengan cepat kedua tangan adikku meraih tali bra tersebut, kemudian dia membuka kaitannya hingga kini payudaraku sudah tidak tertutup apa-apa payudaraku tidak besar bentuknya, namun tetap saja menantang untuk diraba dan diremas oleh siapapun yang melihatnya. Sementara kedua putingku yang berwarna kecoklatan nampak nikmat untuk tangan adikku kini memegang masing-masing buah dadaku. Kemudian aku pun mulai memejamkan mata karena ingin lebih menghayati dan menikmati rabaan dan remasan adikku sehingga dia pun juga semakin adikku meremas-remas kedua payudaraku sambil memilin kedua putingnya dengan jari-jarinya yang panjang hingga membuatnya semakin tegang. Tampak putingku yang kecoklatan sudah sangat mengeras akibat ulah adikku.“Oooooooh. Ooooohhhh. Aaaaaaaaaah.” aku merintih tidak tidak tahu persis berapa lama buah dadaku menjadi bulan-bulanan adikku. Namun yang aku sadari hanya darahku semakin berdesir ketika adikku kini mulai menyedot-nyedot puting payudaraku. Aku yang merasa semakin terangsang hanya dapat menggunakan kedua tanganku untuk mengelus-elus kepala adikku yang sedang menghisap payudaraku. Tubuhku bergetar hebat merasakan payudaraku dihisap habis oleh adikku.“Aaaaaghhh. Amaaar. Teeruuuuus.” aku melenguh ketika dengan semakin rakus adikku melumat adikku ternyata tidak tinggal diam, sambil terus melumat payudaraku tangannya memainkan vaginaku yang masih tertutup dengan celana jeans.“Mar. Teteh pengen isepin penis Amar sekarang.” aku berkata pelan sambil menatap saja mendengar permintaanku tanpa pikir panjang lagi adikku langsung melucuti celananya sendiri hingga kini terpampang jelas penisnya sudah tegak berdiri seperti tiang bendera.“Kok udah tegang kayak gitu aja sih Mar? Pasti Amar udah nggak tahan ya?” tanyaku dengan nada menggoda.“I-iyaa Teh.! Abis udah lama banget nggak pernah disepong sama Teteh lagi.” jawab adikku dengan wajah rasa canggung dan ragu, akupun memegang dan mengocok perlahan penis adikku. Nafsu birahiku sepertinya sudah menguasai diriku sampai aku lupa bahwa sekarang kami berdua sedang melakukan hal ini di dalam parkiran mobil yang sewaktu-waktu bisa saja ada satpam atau orang lain yang datang memergoki kami.Pleeekhh. Pleeekk. Pleeekkk.’ terdengar suara kocokan tanganku pada batang penis Amar yang semakin menegang saja.“Uuuuuuugghhh. Teeeeeh.!!” Amar melenguh-lenguh ketika aku bermain pada penisnya.“Teeeh. Amaaar nyalain AC dulu yaaah. Jadi panaaass nih!” kata adikku yang memang dahinya sudah tampak penuh dengan hanya mengangguk lalu menghentikan kocokanku tanpa menjawab pertanyaan adikku terlebih tidak mau kehilangan waktu sedikitpun, dengan terburu-buru adikku memutar kunci mobil yang masih menempel pada kontak, kemudian segera menyalakan saat jeda itu aku baru tersadar kalau ternyata tubuhku juga sudah basah oleh keringat.“Lanjutin lagi dong Teh.! Udah nggak tahan nih.!” pinta Amar setelah udara di dalam mobil menjadi lebih langsung meraih penis tersebut dan berkata “Amar udah siap diisepin sama Teteh?” Tanpa perlu menunggu jawaban dari adikku terlebih dahulu, aku pun langsung memasukan penis tersebut ke dalam mulut.“Mmmmmmhh.” aku dengan cepat mengulum dan memainkan lidahku pada penis Amar.“Aggghhh.!! Iseeep teruuus Teeeeehh.!! Iyaaaah. Eenaaak bangeeeeet.!!” kata adikku yang kini mendesah dan mengerang keenakan menikmati apa yang aku lakukan pada tercium bau keringat dari penis adikku sehingga aku harus sedikit menahan nafas. Namun aku terus saja memasukkannya lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain menghisap, terkadang tanganku juga turut aktif mengocok penisnya.“Aaaaahh. Teteeeeh makiin jagooo ajaaaa nyepongnyaaaaa.!!” ceracau adikku karena saat itu aku memang mengeluarkan semua teknik tangan adikku membelai rambutku dengan lembut selagi aku terus berusaha membuat penisnya semakin menegang. Sesekali aku menatap nakal pada adikku, agar dia semakin terangsang. Tidak lama kemudian tangan adikku mulai bergerak untuk meraba-raba kedua payudaraku selagi aku sedang menikmati penisnya.“Mmmhh. Slurrrp. Mmmmhh.” tentu saja saat ini aku tidak bisa bebas mendesah ketika kurasakan tangan adikku semakin kencang meremas dadaku.“Mmmmh. Aaaaaaahh. Maaaar.!!” karena tidak kuat lagi akhirnya aku mendesah hingga untuk sesaat penis adikku terlepas dari kulumanku.“Kok berhenti sih Teh? Terusin lagi dong. Enak banget sepongannya Teteh!” dengan kurang ajar adikku menjejalkan penisnya ke dalam mulutku.“Mmmppph.” aku merintih tertahan lalu melanjutkan hisapanku yang sempat tertunda.“Oooooooh. Teteeeeeeeeh.!!” adikku mulai menjambak rambutku dengan kencang karena mungkin dia tidak mampu menahan kenikmatan yang adikku itu kujilat memutar, lalu kepala penisnya kuhisap kuat-kuat dan beberapa saat kemudian penis itu kembali kucelupkan ke dalam kuluman mulutku. Namun karena tangan adikku masih saja terus-terusan bermain pada kedua payudaraku, maka beberapa kali aku melenguh tertahan karena mulutku penuh dengan karena adikku tidak mau cepat-cepat mengalami ejakulasi dia berkata “Udah dulu Teh.! Sekarang giliran Amar yang muasin Teteh yah.” sambil menarik pelan kepalaku hingga hisapanku pada penisnya aku membuka celana panjang dan menurunkan celana dalamku yang juga berwarna pink. Sehingga sekarang terlihatlah vaginaku yang tanpa dihiasi bulu sedikitpun. Adikku memperhatikan sejenak kemaluanku sambil mengelus pelan bibir bagian luarnya.“Memek Teteh masih rapet aja.” adikku terkagum-kagum walaupun ini bukan pertama kalinya dia memegang dengan tidak sabar jari-jari tangannya membelai kemaluanku yang memang tampak menggoda. Dua jarinya kemudian masuk ke dalam dan mengelus-elus dinding vaginaku sekaligus mencari klitorisku. Ketika menemukan titik rangsangan itu, adikku semakin gencar memainkan benda tersebut sehingga tubuhku semakin tidak terkendali dan terus menggeliat-geliat.“Aaaaaaaaaahh.” aku mendesah-desah karena jari adikku terus menyentuh bagian AC di dalam mobil menyala cukup dingin, namun butir-butir keringat seperti embun semakin membanjiri wajah dan tubuhku yang menandakan betapa terangsangnya aku. Supaya lebih memudahkan Amar, aku kemudian mengangkat paha sebelah kananku hingga berada di bangku yang sedang diduduki adikku hingga kini aku berada dalam posisi kedua jarinya, adikku membuka bibir vaginaku sehingga udara dingin dari AC menerpanya dan membuatku semakin merinding. Tubuhku semakin bergetar ketika dengan penuh nafsu Amar mulai membenamkan wajahnya dan menjilat-jilat vaginaku.“Oooohhh. Teruuuuushhh Maaar!! Enaaaaak.” aku berteriak-teriak menikmati jilatan yang sekarang sudah jauh lebih berpengalaman, memainkan lidahnya dengan jitu pada klitorisku, sedangkan jari tengahnya menerobos lubang vaginaku. Jendela mobil yang dalam keadaan tertutup rapat membuat aroma khas dari vaginaku segera menyebar di dalam mobil yang justru membuat adikku semakin bernafsu memainkan lidahnya.“Eenngghh. Teruuuuus Maar.!!” aku menggeliat merasakan lidah adikku bergerak liar merangsang setiap titik peka pada sungguh menikmati permainan jilatan dari adikku hingga otot vaginaku semakin menegang. Birahiku pun semakin memuncak yang berakibat tubuhku menggelinjang hebat.“Aaaaah. Amaaaaar.!! Teteeeeh keluaaaaaaar.!!” aku mengerang panjang karena merasakan nikmat yang tidak dapat dilukiskan dengan lidah dan tangan adikku akhirnya membuatku mencapai orgasme yang pertama. Tubuhku mengejang luar biasa hebat! Dengan tangan kiri aku meremas-remas payudaraku sendiri dan tangan kananku menekan kepala adikku agar lebih terbenam lagi di selangkanganku. Aku merasakan vaginaku dihisap kuat oleh adikku dan dengan rakusnya dia melahap setiap tetes cairan yang terus mengalir dari sana.“Aaaaah.!! U-udaaaah Maaar.! Teteeeh udaah nggaak kuaaat lagiiii.!!” aku memohon agar adikku menghentikan jilatan dan hisapannya pada memperdulikan permintaanku, adikku terus melumat kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya menyapu seluruh pelosok vaginaku dari bibirnya, klitorisnya hingga ke dinding bagian dalamnya. Namun perbuatannya itu memang memberikan sensasi yang luar biasa. Aku benar-benar telah lepas kontrol dan mataku menjadi merem-melek dibuatnya. Setelah menyantap cairan cintaku hingga benar-benar habis barulah adikku menghentikan hisapannya.“Dasaaar. Heeeh. Kamuuu nakaaal Maar.!! Heeeh. Heeeeh.” kataku dengan nafas terengah-engah.“Tapi Teteh suka kan?” tanya adikku yang di pinggir mulutnya masih tampak lengket dengan cairan dapat berkata apa-apa, aku menganggukkan kepala tanda setuju sambil tersenyum puas. Seperti tidak mau memberi kesempatan bagiku untuk beristirahat, adikku mencium lagi bibirku yang juga kubalas dengan tidak kalah bernafsu. Selagi kami berciuman aku dapat mencium aroma tajam dari cairan vaginaku yang melekat pada mulutnya.“Mar. Masukin penis kamu ke vagina Teteh dong. Teteh udah nggak tahan.” aku berkata mesra di telinganya setelah tenagaku pulih kembali.“Ayo Teh! Tapi biar lebih enak kita pindah ke bangku belakang aja yah.” ajak adikku dengan penuh aku berpikir kalau benar juga apa yang dikatakan oleh adikku tadi, aku pun menuruti perintahnya untuk berpindah ke bangku belakang lalu mengambil posisi tiduran. Sedangkan adikku yang masih berada di bangkunya, terlihat sedang sibuk membuka bajunya hingga akhirnya kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat. Setelah itu adikku ikut menyusul ke belakang.“Jangan kasar-kasar yah Mar.” pintaku.“Iyaaa Teh.” jawab adikku ketika sedang berusaha memasukkan melebarkan kedua pahaku lalu mengarahkan penis panjangnya di antara vaginaku. Bibir vaginaku jadi ikut terbuka siap untuk menyambut penis yang akan memasukinya. Namun di luar dugaan adikku tidak langsung mencoblosku, melainkan sengaja dia gesek-gesekkan terlebih dahulu kepala penisnya pada bibir luar vaginaku agar semakin memancing birahiku.“Masukiiiin sekaraaaaang Maaar.!!” karena sudah tidak sabar ingin segera dicoblos aku pun meraih batang penis milik adikku yang sudah tegang dan keras sekali lalu membimbingnya untuk masuk ke dalam vaginaku.“Uuughhh. Peniiis Amaaaar enaaaak bangeeet.!!” kataku setelah merasakan penis adikku yang kini hampir memenuhi seluruh rongga vaginaku.“Memeeek Teteeeeh jugaa nikmaaat desah perlahan adikku mulai menggenjot vaginaku yang sudah mulai basah lagi. Kami berdua sama-sama saling melampiaskan hasrat dan nafsu yang begitu menggebu- gebu. Saat melakukan persetubuhan aku sempat berpikir ada untungnya juga kami parkir di lantai yang sepi dan letaknya cukup jauh dari mobil-mobil lain, kalau tidak tentu goyangan-goyangan dari dalam mobil ini pasti akan mengundang kecurigaan.“Aaaaaaakkhh.” erangku sambil mengepalkan tangan erat-erat saat penis adikku sudah masuk seluruhnya ke dalam adikku menarik penisnya lalu ditekan ke dalam lagi seakan ingin menikmati dulu gesekan-gesekan pada himpitan vaginaku yang bergerinjal-gerinjal itu. Aku juga ikut menggoyangkan pinggul dan memainkan otot vaginaku mengimbangi hentakan penisnya. Ternyata gerakanku tadi membuat sodokan adikku semakin lama semakin kencang saja.“Aaaauuuuuuhhh.!!” aku menjerit lebih keras akibat hentakan keras dari penis adikku pada lubang selama adikku menyetubuhiku tubuhnya yang kurus terus bercucuran keringat. Beberapa menit kemudian adikku menurunkan tubuhnya hingga menyambutnya dengan pelukan erat, sementara kedua kakiku aku lingkarkan di pinggangnya. Adikku mendekatkan mulutnya ke leherku lalu di bawah sana penis adikku semakin gencar mengaduk-aduk vaginaku diselingi gerakan kami berdua sudah berlumuran keringat yang saling bercampur.“Aaaaaagh. Aaaaaah. Oooooh.” aku terus merintih karena merasa akan mengalami orgasme kembali.“Aaaahhh. Teteeeh keluaaar lagiiii Maaaaar.!! Oooohhhh.” aku melenguh panjang ketika aku orgasme untuk yang kedua keras tadi menandai orgasme dahsyat melandaku melebihi yang pertama tadi. Aku pun menjerit sejadi-jadinya, tidak peduli sedang dimana aku sekarang ini, untung mobil itu tertutup rapat dari dalam sehingga suaraku tidak akan terdengar sampai keluar.“Sekarang giliran Teteh yang di atas yah.” tanpa memberi aku waktu adikku merubah posisi kami sehingga kini aku berada di atas masih merasa sangat lelah akibat mengalami dua kali orgasme, namun tanganku tetap meraih penis Amar lalu mengarahkannya ke vaginaku.“Ooohh. Eenak bangeeet Mar!!” kepalaku menengadah sambil mengeluarkan desahan menggoda saat menurunkan tubuhku hingga penis adikku melesak masuk ke dalam vaginaku yang sudah basah.“Teteeeeh. Oooooohhh. Teteeeeeeeh.” Amar juga ikut mendesah sambil tidak henti-hentinya meneriakkan tangan adikku memegang sepasang payudara milikku dan meremasinya. Sesaat kemudian, aku sudah mulai menaik-turunkan tubuhku di atas penis adikku. Amar melenguh merasakan bibir vaginaku mengapit penisnya dan dinding-dinding bergerinjal di dalamnya menggeseki penisnya di dalam sana. Goyangan naik-turunku semakin liar dan desahanku pun semakin tak berada dalam posisi di atas, aku baru sempat memperhatikan dari dalam mobil kalau ternyata sudah cukup banyak mobil lain yang parkir di dekat tempat kami sekarang. Sebenarnya ada rasa ketakutan yang besar di dalam diriku apabila kami berdua sampai dipergoki oleh orang lain dalam keadaan seperti ini. Namun justru inilah sensasi dari melakukan seks di tempat yang berbahaya.“Aaaaahhh.” aku sungguh menikmati posisi tersebut dikarenakan penis adikku menancap lebih dalam pada mencondongkan badanku lebih ke depan sehingga payudara milikku mendekati wajah adikku, tanpa diminta dia langsung melumatnya. Tangan adikku juga ikut meremasi bongkahan payudaraku dan mulutnya menggigit-gigit kecil putingnya. Aku merasakan betapa liang kewanitaanku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap alat kejantanan adikku itu sedalam-dalamnya.Clep. Clep. Clep’ suara vaginaku yang sudah becek bergesekan dengan penis milik pelumas vaginaku keluar sangat banyak sehingga penis adikku semakin lancar keluar masuk penuh birahi aku terus menggenjot penis nakal adikku meraih payudara serta pantat mungilku lalu meremas-remasnya dengan gemas.“Ooohh. Memeeeek Teteeeeh. Sempiiit bangeeeeet.!! Enaknyaaaa.!!” adikku terus memuji lama aku menaik-turunkan tubuhku dengan liar dalam posisi di atas hingga akhirnya tubuhku dirasakan semakin mengejang. Gelombang kenikmatan itu menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan tubuhku berkelejotan dan mulutku mengeluarkan erangan panjang. Hanya dalam waktu kurang dari 15 menit aku menggoyangkan tubuhku di atas adikku, aku pun mengalami orgasme untuk yang ketiga kalinya! “Aaaaaaaah. Teteeeeh mauuuu keluaaaaar lagiiii. Aku melenguh panjang meresapi kenikmatan yang melanda tubuhku.“Amaaaar jugaaa udaaah mau keluaaar Teeeh.!!” teriak adikku yang akhirnya hampir mencapai klimaks.Croooot. Croooot. Croooot.’ tidak lama kemudian akhirnya terdengar suara sperma adikku yang mengisi penuh rahimku dalam waktu yang sangat itu alat kejantanan adikku tetap aku biarkan terbenam sedalam-dalamnya di liang kewanitaanku sehingga seluruh cairan birahinya terhisap di dalam tubuhku sampai tetes terakhir. Aku memang sengaja berusaha menjepit penisnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam sungguh mengagumi keperkasaan adikku yang mampu membuatku mencapai orgasme hingga beberapa kali. Selanjutnya kami hanya bisa terhempas kelelahan di jok belakang itu dengan tubuh bugil kami yang penuh oleh keringat. Kami berdua berpelukan mesra menikmati sisa- sisa kenikmatan. Nafas kami saling memburu hingga akhirnya mulai normal lagi setelah beberapa menit beristirahat.“Amar hebat banget sih.! Masa Teteh udah keluar sampe tiga kali, Amar baru sekali.” pujiku sambil mengecup mesra bibir adikku.“Berarti nggak percuma dong Amar sering ngentot sama cewek Amar.” katanya terus saja aku sedikit tidak rela kalau adikku bersetubuh dengan wanita lain selain diriku. Namun aku pun harus belajar menerima semua itu, karena aku pun juga tidak setia dengannya. Tidak lama kemudian adikku kembali melumat bibirku dengan lebih lama dan bergairah. Lidah kami saling beradu dan saling hisap dengan sangat terus berciuman, tangan kurus adikku tidak henti- hentinya menjelajahi seluruh tubuhku. Sentuhan demi sentuhan adikku kembali menaikkan gaya nakal aku mendorong dada adikku hingga dia kini kembali berada dalam posisi telentang. Aku menaiki wajah Amar kemudian menggeser tubuhku hingga penisnya berada di atas mulutku, sementara itu mulut adikku juga tepat di bawah vaginaku.“Jilatin vagina Teteh yah Mar. Puasin Teee. Aaaaahhh!” sebelum sempat menyelesaikan kata-kataku lidah adikku sudah lebih dulu menyapu bibir membalasnya dengan menjilati kepala penis adikku yang sudah tampak licin dan berwarna kehitaman. Lidahku menjilati bagian yang disunat tersebut beserta lubang penisnya. Aksiku itu membuat tubuh adikku menjadi bergetar dan mulutnya mengeluarkan lenguhan birahiku yang naik semakin tinggi, tentu saja aku semakin bersemangat mengoral penis milik adikku. Aku hisap benda itu kuat-kuat hingga pipiku sampai terlihat cekung menghisapi penis tersebut. Tanganku yang halus juga ikut memijati buah zakar adikku sehingga pasti menambah kenikmatan baginya. Jari-jari adikku pun ikut menusuk-nusuk hingga vaginaku semakin basah saja bergoyang dengan liar akibat ulah adikku yang dengan sangat cekatan menjilati vaginaku yang kini telah banjir. Adikku juga terlihat semakin bersemangat menghisap-hisap dan menjilati klitorisku. Tidak mau terus kalah dengan Amar, aku semakin berusaha mengeluarkan kemampuan dalam menjilat dan menyedot-nyedot penis miliknya hingga dia merasakan kenikmatan yang luar adikku tetap tidak ingin kalah dengan mengalami orgasme terlebih dahulu. Sehingga kami berdua kini saling berlomba merangsang satu sama lain dan tinggal menunggu saja siapa yang tidak kuat bertahan.“Teteeeeh nggaaaak kuaaaaaaat lagiiiii.!! Aaaaahhhhhhh.!!” lagi-lagi akulah yang menjadi pecundang karena sudah tidak tahan lagi dirangsang sedemikian rupa oleh ini aku bahkan mengalami orgasme yang sungguh luar biasa! Saat itu aku sama sekali tidak ingat lagi dengan keadaan sekitar sehingga aku meracau tidak karuan sambil berteriak-teriak dengan keras. Sementara itu vaginaku mengeluarkan cairan yang sangat banyak hingga membuat wajah adikku jadi basah terus-menerus merangsang titik-titik sensitif pada daerah vaginaku hingga membuat tubuhku semakin berapa lama setelah aku mengalami orgasme, adikku sudah mulai terlihat tidak tahan lagi dengan perlakuanku pada penisnya. Apalagi mulutku terus melakukan hisapan secara akhirnya Croooott. Croootttt. Croooott.’ sperma adikku yang hangat, kental serta memiliki bau yang khas, keluar dengan sangat banyak ke dalam mulut mungilku.“Ooooohh. Sedoot teruus Teeeh!! Enaaaak. Teleeen pejuuu Amaaar semuanyaaaa.!!” perintah adikku agar menelan seluruh sperma yang dikeluarkan dari penisnya dengan mulutku sampai betul-betul selesai meminum sperma adikku yang terasa sangat nikmat di mulut, aku pun meraih batang penisnya lalu menghirup dalam-dalam aroma spermanya. Dengan perlahan aku menjilati sisa sperma adikku yang masih menempel hingga penisnya menjadi mengkilap dan licin kembali.“Emang paling mantep deh sepongannya Teteh.!” kata adikku memuji tenaga kami sudah terasa habis, kami berdua hanya bisa menyenderkan tubuh di kursi belakang. Selama kami tersandar lemas di bangku belakang, suasana di dalam mobil menjadi hening. Hanya terdengar suara desah nafas dan juga suara tiupan AC mobil yang angin dinginnya menerpa tubuh telanjang kami berdua.“Ternyata mimpi Amar bener-bener jadi kenyataan.” kata adikku yang nampak tersenyum layaknya sepasang kekasih, aku menyandarkan kepalaku di pundak Amar sambil memeluk badannya yang kurus. Kemudian kami berciuman kembali sambil saling menggoda dan bercanda menikmati saat-saat terakhir sebelum akhirnya berbenah diri.“Aduh Mar!! Kita udah satu jam lebih nih.! Nanti bilang apa ke Ibu?” aku berteriak kaget ketika melihat ke arah jam tanganku.“Tenang aja Teh! Bilang aja nyari parkirnya susah, terus Teteh bilang aja sekalian liat-liat baju.” jawab adikku dengan santainya.“Iiih. Amar emang pinter banget deh kalo nyari alesan.!” kataku sambil mencubit pelan kembali berpakaian lengkap akhirnya kami pun segera keluar dari mobil dan menuju ke Food Court tempat Ibu dan adik-adikku yang lain menunggu. Ternyata alasan yang disarankan Amar tadi benar-benar membuat mereka percaya begitu sudah merasa sangat lapar dan lelah akibat saling melepas birahi di mobil tadi, akhirnya aku dan Amar langsung memesan makanan sebelum kami semua melanjutkan perjalanan untuk hari ini menjadi belanja paling melelahkan bagiku. Bahkan aku sempat tertidur di mobil cukup lama dalam perjalanan pulang ke dalam hati kecilku, aku merasa yakin kalau setelah kejadian ini aku dan adik laki-lakiku akan tetap melanjutkan hubungan terlarang ini setiap kali ada tidak tertutup kemungkinan kami melakukannya setelah aku menikah dengan pacarku nanti. Malam ini Doyan SeX berbagi Cerita Dewasa Digilir Brondong Di Dalam Mobil. Selamat membaca & menikmati cerita sex bergambar yang hot dan di jamin bisa meningkatkan Fantasi & Gairah Seks. Mendung tebal angin dingin mulai menghembus, aku terus melaju mobil ku melintasi jalan raya yang agak sepi, aku baru saja mengunjungi salah satu nasabahku yang tempatnya agak jauh dari kota, aku harus melewati jalan raya yang sepi dan jauh dari perumahan penduduk. Tiba tiba saja aku merasakan ban mobilku kempes, lalu aku menoba berhenti dan memeriksanya, ternyata ban belakang sebelah kiri kempes. “ah g papa pasti aku masih bisa menaikinya sampai di kota” pikirku. Dan ketika aku membuka pintu mobilku, aku tak bisa membuka nya. Astaga aku menutup pintu mobilku dan kunci mobil masih mengantung di dalam, haaa…dasar sial. aku mencoba mencari Hpku, Oh no..! Hp dan tas ku juga di dalam mobil. Hujan mulai turun aku bsah kuyup kehujanan, mana sudah menjelang malam, tempat sunyi kek begini weeeeeeh….merinding rasanya. Setelah 20 menit berlalu aku melihat lampu mobil, aku melambai lambaikan tanganku. Mobil itu berhenti dan ternyata pengendaranya adalah anak anak muda, sepertinya pelajar SMU. “eehhhmmm….boleh minta tolong g dik, pinjem Hp nya buat telpon ke rumah, bentar aja, kunci mobil aku kekunci didalam mobil, dan tas aku di dalam juga” kataku sambil gemetaran menahan dingin. “waduh mbak..eh tante masuk mobil aja dulu, biar g kedinginan” jawab salah seorang dari mereka. Aku masuk kemobil, karena memang kedinginan. “aduh sorry ya mobil nya jadi basah” kataku. ternyata dimobil itu ada tiga orang remaja yang masih berseragam SMU, bau mobil terasa banget bau rokok, dan seperti nya mereka abis minum minum. ” ah g apa apa tante, ini HP nya ,telpon aja dulu” kata pemuda itu sambil menyerahkan HP. Berkali kali aku coba menghubungi G ada yang menjawab, tidak biasanya di rumah sepi jam segini, gerutuku. “G ada yang angkat ya tante?” tanya pemuda yg di sebelahku. “iya, g tau kemana mereka” kataku mulai gelisah. ” kalo begitu kita anter aja deh tante, rumah nya dimana”jawab pemuda yang di depan. “wah agak jauh dek, di jln kartini” jawabku ” gpp tante paling juga 30 menit kan dari sini” jawabnya lagi “iya deh makasih kalo g keberatan nanti aku ganti uang bensin nya ya” kataku lagi. Mobil melaju agak perlahan karena hujan lebat sekali, aku semakin kedinginan karena baju yang aku kenakan basah sekali. Aku mencoba menggosok gosokkan telapak tanganku, untuk mengurangi rasa dingin. “Erick lepas donk jaket lo, kasih ke tante biar g kedinginan, lo mah dah liat gitu di diemin aja” kata pemuda yang menyetir mobil. kemudian pemuda yang duduk di kursi depan melepas jaket nya dan memberikan nya padaku. “kenalin tante yang di sebelah tante tuh namanya Randy, nah ini Erick, and aku Patrick ” kata si Patrick mengenalkan diri. “tante masih dingin ya, mau aku peluk tante biar agak hangatan dikit” tanya si Randy tiba tiba. aku tak menjawab karena tubuhku bener bener gemetar kedinginan, aku biarkan saja si Randy memelukku. aku mulai merasakan hangat di tubuhku. aku memejamkan mataku. Tiba tiba aku merasakan sesuatu merayap ke buah dadaku, aku membiarkan nya, aku pura pura tak merasakan apa apa, aku merasakan nafas Randy mulai tak teratur. perlahan perlakuan Randy membangkitkan gairahku, aku geserkan tubuhku sedikit agar Randy bisa leluasa bermain main di payudaraku. Randy menngecup kupingku, yang seketika itu mengalirkan getar birahi, yang secepat kilat menjalar keseluruh tubuhku. “oh..ssshhhh…..aaahhh” desahku, “tante…aahhh …kamu cantik sekali” desah Randy, sambil perlahan mulai meraih bibirku, kami berciuman, lidah Randy bermain main di dalam mulutku, tanganku mulai aktif, menjamah dan mengelus apapun yang bisa aku elus dari tubuh Randy. Aku benar benar lupa kalo di mobil itu ada orang lain. dan tanpa aku sadari aku merasakan elusan elusan lain di pahaku, sementara tangan Randy masih memainkan payudaraku, dan bibirnya masih terus melumat bibirku. “ahk…aahhh…aaaaahhh….”aku terpekik mana kala elusan elusan itu menyentuh sesuatu yang paling sensitif itu. rupa nya Erick tanpa kusadari telah berpindah tempat, Erick terus mengelus dan mulai melepas celana dalamku, aku benar benar di derai perasaan nikmat yang teramat sangat. “ooohhhh….terusin…oh yah…aaahhh” desahku mana kala Erick mengelus elus Kemaluanku dan sesekali menyentuh clitku Dengan jempolnya. Randy melucuti pakaianku, melepas braku, aku benar benar tak kuasa menolak kenikmatan itu. Randy melumat , menghisap dan mengulum puting payudaraku bergantian. dan Erick mulai menjilati bibir kemaluanku. sunnguh kenikmatan yang luar biasa menyerang aku dari bwah dan atas. tante…nikmat sekali payudara tante ” kata Randy. “isep Ran..terusin Ran…aaah” ceracauku. “oooohhh….Ki aahhh…masukin jari nya ki…terus ki…Buka ki masukin lidah kamu Ki…oooohh” aku semakin mengangkat angkat pantatku sambil tanganku menekan kepala Erick yang sibuk menjilati kemaluanku. “aaaahhh…Tante kemaluan tante enak sekali…Erick suka sekali” kata Erick “aduh kalian jahat ya…masak aku suruh nyetir mobil sambil kemaluan aku ngaceng kek gini” celoteh Patrick. ” Ran…tante buka ya” kataku sambil meraih seleting celana Randy. Randy pasarah saja. Gundukan yang keras di balik CD biru itu membuat aku tak tahan ingin segera menikmatinya. Randy bangkit dan melepas celana dan CD nya. Erick mengikuti hal yg dilakukan Randy, kemudian aku duduk diantara mereka, kedua nya melumat payudaraku bergantian, sementara aku melebarkan kakiku, sebelah kiri ke Erick dan sebelah kanan di atas paha Randy, jelas sekali kemaluanku yang basah itu terpampang Dengan jelas nya. sementara kedua tanganku sibuk memainkan kemaluan Randy dan Erick. tangan Randy merambat turun dan menyentuh kemaluanku, aku mengeliat ketika jari Erick mulai menusuk lubang kemaluanku. kemudian aku merubah posisiku, Dengan membelakangi Erick dan mengoral kemaluan Randy. tapi kemudian Erick menarik pantatku dan mengangkat nya, sehingga posisiku setengah menungging. ” aaahh…tante…isep tante…oooohhh nikmat sekali” ceracau Randy “isep kemaluan aku tante….oooohhhh …terusin tante ….isep…”Randy mengeliat tak karuan ketika buah jakar itu aku isep dan aku coba masukkan semua kemulutku. Aku terus mempermainkan kemaluan Randy, menusuk nusukkan ujung lidah ku ke lubang yang kecil itu. sementara itu, Erick memberiku sensasi yang luar biasa, ketika lidah Randy menyapu duburku,memainkan lidah nya di duburku. tiba tiba aja Patrick mengejutkan kita semua. “Dah sampe neh…giliran aku kalian mundur semua ” kata Patrick sambil membuka pintu mobil, yang tanpa aku sadari ternyata kita sudah di dalam garansi mobil Patrick. kemudian Randy turun yang di ikuti oleh Erick, mereka berdua tergopoh gopoh memakai kembali celana mereka. Patrick menarik jaket yang hendak ku kenakan kembali, dan menarik tanganku keluar dari mobil, dalam keadaan baju yang terbuka dan bra yang terlepas, Rok yang berantakan, Patrick menariku masuk kerumah nya, aku mengikuti saja. “gantian, lo harus muasin aku, dari tadi aku dah ngaceng negliat tingkah kalian” kata si Patrick yang sambil mendorongku jatuh ke sofa, kemudian Dengan kasar dia membuka celananya sendiri dan menyodorkan kemaluan nya yang sudah mengeras ke mulutku. “ayo isep bich…hah…ayo!” Dengan kasar Patrick menyumpal mulutku Dengan kemaluannya. Aku mengisap, kemaluan Patrick memainkan Dengan lidahku,sesekali aku kocok Dengan tanganku. lidahku berputar putar di seputar buah pelirnya. “oooh yah…terus sayang…isep…lo emang lihai…aahhh…aaahhh” “ kemaluan kamu enak banget Trick…aku suka banget” aku mengumam menikmati kemaluan Patrick. “Trick …boleh ya aku isep kemaluan lo ampe keluar? ” godaku ” Iya sayang….aahhh….isep sayang…oooohhh….yah begitu…begitu sayang terus…terusin..” Patrick meracau menikmati seponganku. Aku merasakan kedutan di batang Patrick, yang aku tau dia sebentar lagi bakal menyemburkan pejuhnya, aku sengaja mempermainkan Patrick, Dengan menghentikan aktifitasku, aku melepas kemaluan itu dari mulutku. ” sayang kenapa berhenti…ayo donk isep lagi…dah mau keluar neh…ayo donk” rayu Patrick sambil menyodorkan kemaluan nya ke mulutku. aku tersenyum sambil berdiri. ” he he he …nanti donk Trick…aku haus nih…boleh minta minum ya?” godaku. “g boleh ayo …isepin dulu ampe keluar please donk sayang…ayao..” kata Patrick sambil mengelus elus pantatku. ” kalo lo bisa buktiin ke aku kalo lo bisa muasin aku….aku mau isep punya kamu ampe keluar” tantangku ” dasar perempuan….sini aku puasin lo minta yang gimana hah?” Patrick geram mendengar tantanganku. Kemudian dengan kasar dia membopong tubuhku ke meja makan. Patrick menciumiku Dengan kasar, yang dimana buat aku semakin membakar gairahku, ciuman Patrick semakin ganas, dari telingaku kemudian leherku menjadi sasarannya, Dengan kasar Patrick melucuti pakaianku sehingga aku berbugil ria. dalam sepintas pandang aku melihat Erick dan Randy yang ternyata dari tadi melihatku sambil beronani. ciuman Patrick turun ke payudaraku, memilin milin putingku Dengan liar nya, sementara tangan Patrick menyusuri pahaku, mengelus dan mulai meraba raba kemaluanku yang sudah basah. aku merengangkan kakiku agar Patrick bisa leluasa memainkan kemaluanku yang becek. Patrick memasukkan jari nya ke kemaluan ku mencoba mencari G spot dan mengocok nya Dengan gerakan yang cepat. ” oh ya…yah…yaaah…terus Trick…terus” ceracauku “lo suka hah…enak kalo kemaluan lo aku beginikan hah” “iya Trick..terusin sayang…oooohhh..nikmat nya Trickk…terus Trick” ” ayo bilang lo mo aku apain…mo aku isepin …mo aku entot kemaluan lo ini hah” kata Patrick sambil mengocok kemaluanku Dengan jarinya. kemudian Patrick mengangkat tubuhku agar aku duduk di meja makan, kemudian Patrick mulai menggisap kemaluanku Dengan lidah nya. ” ayo bilang bich..enak g aku giniin…hah…kemaluan lo udah basah..kemaluan lo udah gatal kan?” ” iay Trick…memek aku udah g sabar minta lo entot..ayo Trick masukin Trick…aku mohon” aku merintih memohon pada Patrick agar segera mengentotku. “hhmmm…kemaluan lo nikmat …ooohhh…aku suka sekali” ceracau Patrick Trickk…ooohhh….aaaahhh….gigit Trickk itil aku Trick…iyah begitu…ooohhh” ” lo suka dikasarin yah…heh….aku akan entot lo…ampe lo puas” “Trick …ayo Trick masukin Trick…aku udah g tahan” rintihku, sambil terus meremas remas rambut Patrick, Patrick seakan akan sengaja mempermainkan gairahku, dia terus mengisap kemaluan ku dan jarinya menusuk nusuk kemaluanku. Erick dan Randy mendekati aku dan Patrick, yang kemudaian Randy segera meraih payudaraku, sementara Erick melumat bibirku, sungguh pengalam luar biasa yang belum pernah aku rasakan, di serbu dari segala arah membuat aku semkain tak bisa menahan dasyat nya kenikmatan itu. ” aaahhhkkk….ooohhh….aku…ak…aku ke..keluar Trickaaaaa….aaah…aaahhh” aku menjerit sambil tanganku menekan kepala Patrick, aku mengalami orgasme yang teramat hebat. Patrick berdiri dan menarik tanganku, aku mengikutinya, disusul Randy dan Erick, Patrick membawaku ke ruang tamu, kemudian Patrick mulai mencumbuku kembali, kali ini Patrick menyuruhku duduk di sofa, dan Dengan nafsu yang meletup letup Patrick menciumi bibirku. kemudian Patrick memutar tubuhku, kakiku disandaran sofa sementara kepalaku menggelantuh kelantai, kemudian Randy menarik kakuku agar lebih naik. kemudain Patrick mengangkangi kepalaku dan mulai menyodok nyodokkan kemaluan nya ke mulutku, sementara itu Erick dan Randy secara bergantian menghisap isap kemaluanku, “ooohh….yah baby suck it …suck…terus tante…oooohhh” Patrick menikmati permainan permanian lidahku, aku sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa mana kala aku merasakan jari jari Randy dan Erick memainkan clitku. lima menit kemudian Patrick menarik tubuhku dan memintaku terlentang di sofa, dan mulai lah Patrick memasukkan kemaluan nya. “aaahhh….Patrick…enak Trick…enak sayang…entot aku Trick” celotehku “tante kemaluan tante enak….sempit sekali tante…rasanya kemaluan Patrick kek di sedot sedot” “entot aku Trick…terus Trick sodok yang dalem Trick” “tante…aku mo keluar tante…aku udah g tahan….aaahh…aaahhh…enak tante” “Jangan Trick…tante masih suka kemaluan kamu Trick…aaahhh…jangan keluarin dulu Trick” pintaku, tapi Patrick keburu menyemprotkan pejuh nya. “aaaaahhhhhhhh………aaaaaahhhh……..aaah…aa hh…” erang Patrick “sorry tante…Patrick g kuat nahan tante…udah dari tadi sih tante”jawab Patrick aku kecewa rasanya karena kemaluanku masih ingin merasakan sodokan sodokan kemaluan Patrick yang besar dan panjang itu.” Randy ayo donk sayang…fuck me…kemaluan tante masih pengen kemaluan lagi ayo…” pintaku ke Randy yang dari tadi coli sendiri. kemudian Randy mendekatiku dan mulai memasukkan penis nya yang tak seberapa besar ukuranya. sementara Erick memintaku mengoralnya. “oh ya…ooohhh….yah…yah…entot tante Ran…yaah…terus Ran” ocehku “tante goyang tante…yah begitu tante …oooohhhh…nikmat tante..enak” “Eriicckk…kemaluan lo enak banget….tante suka sekali” kemudian aku melepas isepanku di kemaluan Erick ..dan meminta Randy berhenti, aku berganti posisi, aku meminta Erick duduk di sofa yang kemudian aku naik dan menggoyang nya dari atas, semnetara itu aku meminta Randy untuk memasukkan kemaluan nya ke duburku. “aahkk…pelan pelan Ran…tante belom pernah soal nya” pintaku ketika Randy main sodok aja ke duburku. setelah berulang kali gagal menembus duburku ahirnya masuk juga. “aaahhh…oooohhh..tante seret sekali…lebih sempit” kata Randy. “ooohhh….tante kemaluan tante enak sekali” “ayo sayang…nikmati tubuh tante ini…ayo…aahhh…nikmatin sampai kalian puas” racauku “ooohhh tante Randy mo keluar…barengan yah tante” “tahan dulu Ran…biar barengan ma Erick” pintaku tiga menit kemudian Erick memintaku menggoyang nya lebih cepat “ayo tante goyang…iya …begitu…terus tante…terus” “aaaahhhhhh…….ahhk…aaahkk…aaaahhhh” kami bertiga keluar bersamaan, kakiku gemetar menahan kenikmatan itu, sementara Randy mencabut penis nya dan terkulai di sofa, semnetara aku memeluk erat Erick. Kami melakukan nya kembali, mereka mengentotku bergantian, payudaraku lengket lengket karena pejuh mereka, sekujurtubuhku terasa bagaikan kena lem lengket dimana mana, tak terasa waktu menunjukan pukul 11 malam, lalu aku bergegas mandi dan meminta Patrick untuk mengantarku pulang. dalam perjalanan pulang, aku merasakan kepuasan yang tak terhingga, ternyata enak juga ML Dengan anak anak muda. mereka lebih rakus lebih dasyat. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Making Love Dengan Gadis SMA di Dalam Mobil – setelah sebelumnya ada kisah , kini ada cerita . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru ceritaMaking Love Dengan Gadis SMA di Dalam MobilCerita ini bemula ketika aku ingin menjemput pacarku pulang sekolah, tubuhnya seksi membuatku pengen ngesex setiap hari denganya. Anita atau panggilannya Nita, gadis berkulit putih, tinggi 168 cm, berat 52 kg dan ukuran payudaranya saya perkirakan 36B, betul-betul anak SMU yang baru berkembang. Awal perkenalan saya dengan Nita, kami janji bertemu di rental internet favorit saya dekat mall.“Hallo.. Om yang namanya Abang?” tanya seorang gadis SMU pada saya. “Iya.. Anita ya?” tanya saya kembali padanya sambil memperhatikan wajahnya yang manis, rambut hitam lurus sebahu dan masih memakai seragam SMU-nya. “Lagi ngapain Om?” tanyanya sambil duduk di kursi sebelah saya. “panggil aja Abang ya” pintaku. “Ya, panggil juga saya dengan Nita” jawabnya sambil mepet melihat ke arah monitor komputer. “Okey, Nita bolos sekolah ya, jangan keserinngan bolos loh” nasehatku. “Enggak kok, wong nggak ada guru, lagi ada rapat tuch”Wangi juga bau parfumnya, mana rok abu-abunya span lagi, si boy jadi bangkit nich. Wah, kalo bisa making love sama Nita, asyik juga.. Huh dasar lagi mumet nich otak, maunya si boy saja.“Bang, Nita boleh tanya nggak?” “Boleh aja, Abang itu orangnya terbuka kok en’ fair, mau nanya apa?” “Kalo tamu ceweknya Abang ngajak jalan-jalan, bayar nggak?” “Oh itu, ya terserah ceweknya, pokoknya keliling Lombok ditanggung senang dech” “Masalah hotel, akomodasi dan lain-lain ditanggung tamu, gitu” “Kalo making love gimana?” tanya Nita antusias. “Kalo making love sich, terserah tamunya, kalo suka sama Abang, ayo aja” “Biasanya Abang selama ini dibayar berapa sich?” “Ya, kira-kira lima ratus ribu sampai satu jutaan” “Itu berapa hari?” “Terserah tamunya aja mau berapa hari, okey, puas?” “Mmh..” guman Nita seperti ingin menanyakan sesuatu tapi ragu-ragu. “Kalo Nita udah pernah dicium belum atau udah pernah making love?” tanyaku. “Ih, si Om nanyanya gitu” “Ah, nggak usah malu sama Abang, ceritain aja” “Belum sich Bang, cuma kalo nonton BF sering” “Jangan ditonton aja, praktek dong sama pacar” tantang saya sambil menepuk pundaknya. “Pacarnya Nita itu agak aneh kok” “Gimana kalo praktek sama Abang, ditanggung senang dan tidak bakalan hamil” “Hush, jangan aneh-aneh Bang, Nita udah punya pacar lho” “Nggak aneh kok, kalo praktek pacar-pacaran” rayu saya, sepertinya ada peluang nich. Saya harus merayunya supaya Nita tidak ragu-ragu lagi. “Iya sich, tapi..” jawabnya selesai membalas email yang masuk, saya berencana mengajak Nita ke pantai Senggigi, siapa tahu ada kesempatan, ya nggak pembaca. Ternyata Nita itu tinggal bersama ibunya yang masih berusia 47 tahun dan suaminya tugas keluar pulau selama beberapa bulan.“Mau nggak ke pantai jalan-jalan, tadi Nita naik apa?” “Naik mobil, pake mobil Nita aja” ajaknya bersemangat sambil menggandeng tangan saya seperti Om dan keponakannya. Cerita Sex Didalam MobilTernyata mobilnya memakai kaca rayban gelap dan ber-AC lagi, jadi siang itu kami meluncur ke pantai senggigi dan sebelumnya kami membeli beberapa camilan dan saya juga membeli kondom, biasa.. he.. he..Nita menjalankan mobil dengan santai, tapi saya jadi tegang terutama si boy dan bukan mobilnya yang jalan santai yang membuat saya tegang, rok abu-abunya itu lho. Sudah span, pas duduk dalam mobil otomatis bertambah pendek saja hingga memperlihatkan setengah bagian pahanya yang putih mulus dan masih kencang.“Eh, Bang kok bengong, ngelamun jorok ya?” “Eh.. Eh.. Nggak juga” jawab saya tergagap-gagap. “Terus kenapa Nitatin pahanya Nita terus” “Badanmu itu bagus kok, rajin fitnes ya?” “Pasti, supaya badan Nita tetap fit dan seksi. Gimana, seksi nggak?” tanyanya tersenyum. “Seksi bo! Eh Nita parkir aja yang di pojok tuch” tunjukku pada sebuah pojokan, agak menjauh dari jalan raya dan terlindungi oleh pepohonan, asyik nih siapa tahu bisa indehoy.“Bagus juga tuch tempatnya” jawab Nita setuju sambil memarkirkan mobilnya hingga pas dengan lebatnya pepohonan, yang kalau dari jalan raya tidak kelihatan dan juga tempatnya sepi, jauh dari pemukiman dan lalu lalang orang, paling-paling orang yang berjalan di pantai, itupun agak pembaca tidak bingung membayangkan ilustrasi tempat yang saya ceritakan. Setelah Nita parkir, kami saling curhat tentang masalah pribadi Nita yang belum pernah making love dan ibunya yang sering kesepian ditinggal suaminya pergi.“Ngomongnya nggak enak ya kalo kita berjauhan begini” “Maksud Abang..” “Nita duduk aja dekat Abang” “Tapi kursi itu kan cuma satu” “Ayo dong Nita, duduk sini kupangku” rayu saya sambil menarik tangan kanannya. “Malu ah, dilihat orang” jawabnya ragu-ragu sambil melihat ke arah pantai. “Berarti kalau nggak ada orang nggak malu dong” ujarku sambil menarik tangannya agar mendekat pada saya. “Ya.. Nggak gitu” jawabnya ragu-ragu.“Saya udah jinak kok apalagi si boy ini paling jinak” goda saya lagi sambil menunjuk kontol saya yang sudah agak menggembung. “Ih jorok ih” jawabnya tertawa pelan. “Mau nggak?” “Emm.. Bagaimana ya” “Mau dech..” dan akhirnya dengan paksaan sedikit dan si Nita yang ragu-ragu untuk duduk, saya berhasil menariknya bahkan Nita duduk dengan sedikit pangku Nita sambil melihat kembali ke arah pantai. Posisi Nita yang saya pangku menyamping hingga kalau melihat ke pantai agak menoleh sedikit. Posisi itu sungguh enak dan kelihatan si Nita juga menikmatinya, kelihatan dari tangan kanannya yang melingkar pada bahu saya.“Oh ya, Abang mau nanya hal pribadi, boleh nggak?” “Boleh aja, Nita itu orangnya terbuka kok” jawabnya sambil menggeser pantatnya supaya tidak terlalu merosot. Wah si boy saya jadi berdiri gara-gara si Nita memperbaiki posisi duduknya hingga pantatnya yang semok semakin mepet sama si boy. Coba pembaca bayangkan seperti posisi saya saat ditemani cewek SMU berumur 18 tahun yang bongsor dan seksi, pasti si boy mau berontak keluar, so pasti coy.“Nita pernah nggak making love?” “Mmh.. Gimana ya” jawab Nita ragu-ragu sambil menggigit jari kelingking tangan kirinya. “Ceritain dong..” bujuk saya sambil mengelus pahanya yang masih terbungkus rok abu-abunya yang sebagai permulaan pemanasan, ini kesempatan kalau Nita mau making love sama saya dan kalau tidak mau paling ditolak atau ditampar atau ditinggalkan, tapi dari perasaan saya sih, sepertinya mau.“Pernah sih sama pacar, tapi itu dulu sebelum putus” “Kok putus, kenapa emangnya?” tanyaku sambil tangan kiri saya memegang pinggangnya yang langsing. “Sebetulnya Nita sayang sama dia, kalau cuma making love sich tidak apa-apa” “Yang penting pake kondom supaya aman” “Terus apa masalahnya?” “Ya itu, making lovenya agak aneh, masak Nita diikat dulu” “Wah, itu sich namanya ada kelainan namanya, harusnya dengan lembut” “Oh ya, Abang kalau making love sama tamunya secara lembut ya” “Tentu saja, maka banyak cewek yang senang dengan cara yang romantis dan lembut” “Asyik dong” “Mau nyobain nggak?” tantang saya sambil mengelus tangan kirinya yang ternyata sangat halus. “Wuhh.. Maunya tuch” jawab Nita mencibirkan bibirnya yang seksi. “Pegang aja boleh nggak ya?” tanya saya mengiba dan tangan kanan saya mulai mengelus-ngelus pahanya yang masih terbungkus seragam sekolahnya dengan lembut. “Emh.. Gimana ya.. Dikit aja ya” jawab Nita mengejutkan saya yang tadinya cuma bercabang, eh tidak tahunya dapat durian runtuh. “Nita, mau bagian mana dulu?” goda saya sambil mengelus punggungnya yang halus. “Ih genit ah..” cabangnya naikkan tangan kanan saya mencoba menjamah payudara kirinya yang masih terbungkus seragam sekolahnya dan kelihatannya tidak ada penolakan dari Nita. Dengan perlahan lehernya saya cium perlahan dan jamahan tangan saya berubah menjadi remasan supaya membangkitkan gairahnya. Ternyata Nita adalah tipe cewek yang libidonya cepat naik. Cerita Dewasa di Mobil“Geli.. Bang..” rintihnya pelan, tangan kirinya membantu tangan kanan saya untuk lebih aktif meremas payudara kiri dan kanannya secara bergantian. Lehernya yang putih saya cium dan jilat semakin cepat. “Sst.. pe.. lan.. Bang..”Setelah beberapa menit, tiba-tiba Nita menurunkan tangan saya dan tangannya dengan terampil melepas tiga kancing atas bajunya serta mengarahkan tangan saya masuk ke dalam baju seragam SMU-nya dan tangan kirinya mengusap pipi saya. Tangan kananku yang sudah separuh masuk baju seragamnya langsung masuk juga dalam BH-nya yang ternyata berwarna putih polos. Gundukan payudaranya ternyata sudah keras dan tanpa menunggu aba-aba saya remas payudaranya dengan perlahan, kadang-kadang saya pelintir puting susunya.“Bang.. Sst.. Mmh.. Yang ki.. ri.. sst..” rintihnya pelan takut kedengaran. “Nita, boleh nggak saya ci..” belum sempat habis pertanyaan saya, Nita sudah mencium saya dengan lembut yang kemudian saya balas lama lidah saya mencari lidah Nita dan kami pun berciuman dengan mesra, bahkan saling menjilat bibir masing-masing. Sambil berciuman, kancing baju atas seragam Nita yang tersisa itu pun langsung saya lepas hingga tampaklah payudaranya dengan jelas. Kembali saya cium payudaranya. Selama beberapa menit berciuman, kuluman dan hisapan pada putingnya membikin Nita bertambah merintih dan mendesis, untung saja pada saat itu masih sepi dan bukan hari libur atau hari minggu.“Mmh.. gan.. ti.. sst.. kiri.. sstt..” rintih Nita memberi aba-aba sambil tangan meraih kepala saya dan menggeser serta menekan pada payudaranya. “Ter.. Us.. Sst.. Bang..”Tangan kanan saya yang sedang berada di pusarnya turun merayap masuk ke dalam rok abu-abunya dan mengelus vaginanya yang masih terbungkus CD searah jarum jam.“Sst.. Terus.. Bang” rintih Nita yang ikut membantu menyingkapkan rok abu-abu SMU-nya ke atas hingga pantatnya yang putih menyentuh paha saya yang masih terbungkus celana beberapa saat, saya masukkan tangan kanan ke dalam CD putihnya yang ternyata ditumbuhi bulu halus yang terawat rapi dan saya usap beberapa menit. Cerita Sex Ngentot dalam mobil “Sst.. Bang.. Ge.. Li.. Mmh..” gumam Nita pelan sambil matanya menatap setengah sayu. Gerakan jari tangan saya keluar masukkan ke dalam vaginanya yang mulai basah. “Mmh.. Sst.. Enak.. Bang.. Te.. Rus.. Agak cepe.. tan.. Sst” “Sst.. Ya.. Nah.. Sst.. Gitu” rintih Nita yang kelihatan mulai terangsang kiri saya yang tadinya hanya mengusap-usap pinggangnya jadi aktif mengusap payudara kirinya dan saya percepat permainan tangan pada vaginanya dan tiba-tiba saja Nita menjepit tangan saya dan disusul keluarnya cairan putih, berarti Nita telah orgasme yang pertama.“Mmh.. Nikmat juga ya rasanya Bang” gumam Nita sambil memandangku sayu. “Mau nggak ngerasain si boy?” bujuk saya melihat Nita yang sedang terangsang berat. “Mmh..” gumannya pelan, agak ragu Nita menjawab tapi akhirnya Nita pindah ke belakang mobil, wah tambah asyik juga berpindah ke belakang mobil sambil melepas celana jins serta CD saya hingga bagian bawah saya bugil dan atasnya masih memakai kaos, untuk berjaga-jaga siapa tahu ada orang lewat.“Bang.. Pelan aja” guman Nita pelan sambil melepas CD putihnya hingga Nita sekarang bagian bawah atasnya juga bugil cuma memakai baju seragam SMU-nya tanpa BH. “Ya, Sayang, kupakai kondom dulu ya supaya aman” jawab saya sambil mengambil posisi duduk menghadap ke depan dan mengarahkan Nita dalam posisi saya pangku serta menghadap saya. Pantatnya yang semok saya pegang dengan kedua tangan dan memberi arahan pada Nita.“Pegangin si boy, ya tangan kanan” pinta saya pada Nita yang memegang kontolku dan mengarahkan ke vaginanya yang masih sempit. “Nanti Nita dorong ke bawah ya, kalau udah pas kontolnya” “Aduh.. Sakit..” rintih Nita karena kontol saya meleset pada bibir saya arahkan kontol pada lubang vaginanya, pada usaha keempat, bless akhirnya masuk kepala dulu.“Sst.. Pe.. Lan.. Bang..” Rintih Nita sambil memegang tangan kiri saya dengan tangan kanannya dan mengigit bibir bawahnya dengan pelan. “Pertamanya sakit kok, tapi agak lama juga enak” rayu saya sambil mendorong pinggulnya ke bawah hingga lama kelamaan, bless.. “Akhh..” jerit Nita lirih karena kontol saya semuanya masuk dalam vaginanya. “Gimana rasanya?”“Sakit sich, tapi.. Geli..” gumam Nita mencium saya dengan lembut. Dengan perlahan saya sodok vaginanya naik turun hingga Nita mendesis lirih. “Sst.. Agak.. ee.. tengah.. sst..” rintih Nita lirih sambil menggoyangkan pinggulnya hingga sodokan dan goyangan itu menimbulkan bunyi clop.. clop.. clop.., begitu lama sodokan saya percepat disertai dengan goyangan Nita yang makin Nitar hingga tangan saya kewalahan menahan posisi vaginanya agar pas pada kontol saya yang keluar masuk makin cepat. Bahkan payudaranya bergoyang-goyang ke atas ke bawah, kadang membentur muka saya, sungguh nikmat sekali pembaca sekaNitan.“Barengan ya keluarnya ya.. Mmh..” perintah saya pada Nita karena sepertinya lahar putih saya sudah sampai puncaknya, jadi saya berusaha bertahan beberapa menit lagi. “Mmhm.. Sst.. Ya.. Bang..” “Ce.. Petan.. Sst.. Bang..” rintih Nita sambil memeluk dan menjepit saya dengan keras. Rupanya Nita sudah mencapai puncaknya dengan goyangannya yang makin keras.“Ssrtss.. Seka.. Rang.. Sst.. Akhkk..” jerit Nita karena keluarnya cairan putih itu yang berbarengan dengan bobolnya pertahanan saya, secara bersaman kami saling memeluk menikmati sensasi yang luar biasa saat kami masih berpelukan disertai tetesan keringat membasahi badan padahal mobil masih menjalankan AC-nya hampir full.“Gimana rasanya, puas nggak” tanya saya sambil mencium bibirnya yang indah itu. “Ternyata enak juga making love sama Om Abang” “Lain sama pacarnya Nita, agak kasar sich” celotehnya sambil melepaskan pelukan saya dan memakai kembali CD dan BH-nya yang berwarna putih itu, setelah Nita kembali memakai seragam sekolahnya dan tentu saya juga, jam telah menunjukkan pukul siang.“Sebagai tanda terima kasih, gimana kalau Om Abang kutraktir” “Boleh saja, sekarang kita kemana?” tanya saya melihat Nita menjalankan mobilnya menuju kota. “Pulang dong” jawabnya manja. “Lho, terus saya ngapain” “Nanti kukenalin sama mamanya Nita dan adiknya Nita, mau nggak Om?” “Okey..”Ternyata Nita tinggal di perumahan mewah, pantas bawanya mobil. Tampak seorang wanita yang anggun dan cantik berusia kurang lebih 47 tahun sedang membaca sebuah majalah. Tapi yang menarik perhatian saya, baju longdress yang dikenakannya dengan belahan atas yang rendah hingga memperlihatkan payudaranya yang berwarna putih itu, mungkin lebih besar daripada punya Nita, tingginya kira-kira 163 cm/50 kg. Cerita Hot Crot di mobil“Selamat siang Bu” sapa saya sopan. “Selamat siang Pak” jawabnya ramah sambil bersalaman dengan saya. “Ini Ma, guru privat matematika Nita yang baru, rencananya sich abis makan siang kita belajar” “Oh ini to, yang namanya Pak Abang yang sering diceritain Nita” “E.. Eh.. Ya..” jawab saya tergagap-gagap karena begitu lihainya Nita memperkenalkan saya sebagai guru privatnya, pelajaran matematika lagi, aduh.. gawat padahal saya tidak bisa berbicara dengan ibunya mengenai les dan biaya tetek bengek lainnya, disepakati bahwa les privat cuma bisa saya lakukan dua minggu, itu pun harinya selang seling. Siang itu saya makan bersama Nita setelah ditinggal ibunya pergi keluar dan baru pulang sore hari. Nita sudah berganti pakaian dengan celana pendek dan kaos ketat khas ABG.“Gila kamu Nita, nanti kalau ketahuan ibumu gimana?” “Tenang aja Om, mama itu jarang kok nyampurin urusan Nita” “Oh, gitu” “Katanya Om mau ngajarin Nita” goda Nita penuh arti sambil mengerling nakal. Ini baru namanya surga dunia, setelah puas makan kami mengobrol sambil menonton film DVD yang dibawa dua minggu itu sebelum Nita akhirnya pindah ke Jakarta, kami sering making love tanpa sepengetahuan mamanya, pokoknya hampir tiap bertemu dengan berbagai posisi, yang sering di mobil, kamar tidur, kamar mamanya, bahkan di suatu acara ulang tahun mamanya, saya diundang.“Gimana Bang, ramai nggak ulang tahun mama saya?” “Wah, ramai sekali, pasti papamu pejabat ya?” “Ah enggak kok, Papa itu pengusaha”“Oh gitu” jawab saya sambil memperhatikan Nita yang malam itu memakai gaun yang sungguh indah, apalagi belahan atas gaunnya sungguh rendah hingga memperlihatkan payudaranya yang putih itu, mungkin tidak pake BH, gaunnya yang berwarna hijau cuma sebatas di atas lutut. Bahkan kalau Nita duduk dan saya perhatikan gaun bawahnya, mungkin dengan sengaja Nita membuka gaun bawahnya hingga memperlihatkan CD-nya yang berwarna merah muda itu. Wow, sungguh membuat si boy berontak, tapi saya pura-pura cool saja. Cerita Mesum di dalam Mobil“Bang, Nita lagi pengin nich, gimana?” tanya Nita tiba-tiba sambil mendekat pada saya. “Kita cari ruangan yuk” ajak saya yang kebetulan tadi melihat ruangan dekat taman sedang kosong. “Lho kok ke sini, apa tidak ke kamar?” tanya Nita heran. “Bosan ah di kamar, cari variasi lain, mau nggak?” “Ayo, cepetan waktunya mepet nich” gandeng Nita terburu-buru.“Nita, kamu malam ini can..” belum sempat saya berkata romantis sudah dipotong Nita dengan ciumannya yang melumat bibir saya dengan ganas, kami pun berciuman dengan alot sambil tangan saya masuk ke belahan gaunnya dan meremas payudaranya dengan gemas. “Mmh..” gumam Nita karena bibirnya sudah menyatu dengan bibir saya sambil tangannya membuka resleting celana panjang saya dan meremas-remas kontol saya yang sudah berdiri sejak menit kami saling melakukan ciuman dan remasan hingga akhirnya Nita mendorong saya perlahan.“Ayo Bang, buka celanamu” perintah Nita sambil melepas CD saya dan Nita mengambil posisi berjongkok untuk menghisap kontolku dengan sedotan yang agak keras. “Pe.. Lan.. Aja..” pinta saya pada Nita karena kerasnya hisapan Nita hingga semua kontol saya masuk pada mulutnya. Beberapa menit telah berlalu dan saya sungguh tidak tahan dengan posisi tersebut.“Gantian dong..” pinta saya pada Nita sambil saya berjongkok dan membuka CD merah mudanya serta menghisap vaginanya dan mencari biji kacangnya, menghisap dan menjilat sampai dalam vaginanya hingga semakin banyak cairan yang keluar dan Nita semakin merintih-rintih dalam posisi berdiri. “Sst.. Isep.. Yang keras.. Bang.. Sst..” “Udah Bang.. Sst.. Ayo..” rintihan dan celotehan Nita meminta saya untuk memasukkan si boy ke dalam sekarang berdiri tapi Nita menghadap ke tembok, saya singkap gaunnya dari belakang, dengan dibantu Nita saya berusaha menyodokkan kontol saya dari belakang pantatnya. Akhirnya masuk semua kontol saya dalam vaginanya, sodokan demi sodokan dengan cepat membuat Nita merintih meminta saya segera mengakhiri permainan itu, beberapa puluh menit kemudian..“Sst.. Ayo.. Bang.. Sst.. Keluarin..” “Nita udah pegel nich sst..” rintih Nita lirih karena kami jarang melakukannya dalam posisi berdiri. “Sst.. Aduh.. Akhkk..” Dan akhirnya croott.. croot.. Keluarlah lahar putih itu bersamaan dengan jeritan malam terakhir kami sebelum Anita dan mamanya pindah ke Jakarta mengikuti tugas papanya yang saya dengar dipromosikan jadi general manager di sana. Selamat jalan Nita, sampai ketemu lagi lain waktu, dan kalau kamu membaca cerita ini, jangan lupa ya kasih komentarmu bagian mana yang kurang. by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo. Cerita Ngentot Bercumbu Di Dalam Mobil – Adelia adalah namaku aku seorang gadis yang masih duduk di bangku kuliah. Seperti mahasiswa lainnya akupun menjalin hubungan dengan seorang cowok. Tapi kisah cintaku tidak berakhir dengan baik. Selalu saja aku di hianati oleh pacarku. Padahal aku sudah mencoba untuk setia pada pacarku itu. Bahkan dengan salah satu dari mereka aku pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa. Cerita Ngentot. Tapi kembali aku mengalami hal yang sama kalau tidak di selingkuhi terkadang dia pergi tanpa memberikan status yang jelas padaku. Sampai akhirnya akupun menjadi tidak lagi percaya pada setiap laki-laki. Namun untungnya aku memiliki seorang sahabat Lina namanya dia adalah sahabatku mulai dari aku masih sekolah dulu sampai kini aku sudah kuliah dan satu kampus yang sama dengan Lina. Dari dulu aku selalu berkeluh kesah dengannya tidak terkecuali masalah pribadi yang aku hadapi, dengan sabarnya dia selalu mencoba memberikan semangat padaku. Bahkan dia selalu bilang kalau pada suatu saat aku akan menemukan seorang cowok yang sama seperti cowoknya Dirga, yang juga satu kampus denganku. Mungkin karena seringnya Lina membanggakan cowoknya itu. Akupun kini sering menjadi memikirkan dia, bahkan ada niatku untuk mencari perhatian lebih pada Dirga. Karena dia memang sering mengantarku setelah mengantar Lina karena itu kami sering jalan bareng juga, tanpa ada yang curiga karena aku memang bersahabat baik dengan Lina mulai dari dulu dan kini dengan cowoknyapun aku begitu dekat meskipun kini ada niat buruk dalam benakku. Awalnya Dirga bersikap biasa saja ketika aku mencari perhatian padanya mulai meminjam pundaknya untuk menjadi sandaranku, sampai akhirnya aku memeluk dia lebih lama dari biasanya. Sejak saat itu aku melihat Dirga mencoba menghindariku tapi di depan Lina dia bersikap seperti biasa karena itu aku berpikir kalau dia merahasiakan perubahan sikapku padanya. Cerita Ngentot Bercumbu Di Dalam Mobil Hingga pada suatu malam kami baru datang dari sebuah acara yang kami datangai bersama. setelah mengantar Lina kerumahnya seperti biasa kini giliranku untuk di antar oleh Dirga. Karena rumah kami memang satu arah, karena saat itu aku memakai gaun yang berbelahan terbuka juga lebih mini maka dengan mudah Dirga dapat melihat lekuk tubuhku apalagi tadi aku memang sengaja pindah di sampingnya. Karena memang sudah terbiasa aku pindah duduk setelah Lina keluar dari dalam mobil. Namun kala itu aku memegang pahanya yang sedang mengemudikan mobil, dengan lembut aku elus-elus paha Dirga hingga dengan berani aku memegang kontolnya dari luar celananya, melihat Dirga diam saja aku semakin gencar meremas kontolnya yang mulai menegnag di balik celananya. Dengan lembut aku mainkan tanganku di kontolnya, hingga aku tidak tahan juga untuk melakukan lebih jauh lagi. Sembari mengemudikan mobilnya akupun memmbuka resleting celana Dirga hingga terlihat kontolnya yang sudah menegang dengan keras, saat itulah aku menundukan kepalaku lalu menyentuh batang kemaluannya dengan bibirku membuat Dirga menggelinjang kaget. Bagai pemain dalam adegan cerita dewasa akupun melumat kontolnya dalam mulutku ” OOOuuugggghh… ooouuuggggghhh…. aaaaaaggggghh… aaaaaagggghhh… aaaaagghh… ” Desahnya mulai terdengar di telingaku, aku yakin kalau Dirga mulai terpancing nafsunya. Semakin liar aku mainkan lidahku dalam kontolnya bahkan sesekali tanganku mulai mengocoknya dengan belaian lembut. Cerita Ngentot Bercumbu Di Dalam Mobil Mungkin Dirga tidak kuat menanhanya, akhirnya dia menghentikan laju mobilnya di sebuah tepi jalan yang agak sepi. Saat itulah aku semakin liar menjilat bahkan menghisap buah zakarnya, kontol itu terlihat lebih keras dan lebih besar lagi ” OOOUuuuggggghh… ooouuuggghh…. oooouuugggghhh……. aaaaaggghh…. Adel… aaaaggghh… ” Terdengar menggairahkan. Kata Dirga yang menyebutkan namaku, dengan semakin kuat lagi aku mengocok kontolnya lalu aku melihat Dirga menyuruhku untuk lebih rebahan lagi pada jok mobil yang telah dia setel lebih rendah lagi, saat itulah dia menindih tubuhku lalu mencoba memasukkan kontolnya, karena dengan mudah aku menyingkap gaunku tanpa kesulitan akupun melebarkan pahaku. Begitu buah zakarnya menembus memekku akupun mendesah keras ” Ooouuggghh… oouugghh… Dir.. ga…. aaaggghhh… cepat… sa.. yang…. aaaaggggghhh… ” Mendengar kataku semakin cepat pula Dirga menggoyangkan pinggulnya di atas memekku, bahkan diapun terlihat begitu menikmatinya ” OOuugghh….. Adel… aaaaaggghh…. aaaaaggggghh…. aaaagghhh… ” Desahku Tidak lagi aku temukan kesulitan meskipun aku menggoyang pantatku dio bawah tubuh Dirga yang berada di atas tubuhku ” Oouuugghh… eeeeeuummmpphh… aaaaggghhh….. aaaagggghh… Dir… ga…. sa.. yang…. aaaaaaaaaggghghh….. aaaaaggghhh….. aaaaggghh… ” Aku putar pantatku di bawah tubuh Dirga dengan lebih mengairahkan lagi karena akupun begitu horny. Sampai akhirnya aku mendengar Dirga mengaerang lebih keras dan kontolnya semakin dalam menekan memekku ” OOOuuugghh… ooouuuggghh…. ooouuggghhh…….aaaaghhh… ” Kini akupun merasakan ada sesuatru yang hangat dari dalam kontolnya yang menembus dalam memeku, akupun merasa nikmat yang tiada terkira waktu itu. Aku peluk tubuh Dirga tidak lagi aku pikirkan mobil yang ikut bergoyang di saat kami melakukan adegan cerita dewasa itu.,,,,,,,,,,,,,,,,,

cerita dewasa di mobil